Senin, 09 Mei 2016

ANCAMAN MENINGGALKAN SHOLAT

Tidak diperkenankan bagi seorang muslim untuk meninggalkan sholat, dan begitu berat ancaman Alloh dan rosul-Nya bagi orang yang meninggalkannya, sampai-sampai nabi Muhammad shollallohu alaihi wasallam bersabda : الْعَهْدُ الَّذِي بَيْنَنَا وَبَيْنَهُمُ الصَّلاَةُ، فَمَنْ تَرَكَهَا فَقَدْ كَفَر " Perjanjian antara kita dan mereka adalah sholat, karena itu barang siapa meninggalkan sholat, maka telah kafir " Hadits ini diriwayatkan oleh Imam Ahmad, Turmudzi, Nasa'i, Ibnu Majah dan hadits ini dishohihkan oleh Imam Turmudzi, Imam Ibnu Hibban dan Imam Hakim. Arti sabda nabi " telah kafir " dalam hadits ini dan hadits-hadits seperti ini adalah mengerjakan dosa besar. Lalu kenapa orang tidak sholat dianggap kafir ? sebab dosa besar adalah bagian dari kekafiran, seperti halnya ketaatan bagian dari keimanan, jadi maksudnya bukan keluar dari agama islam-semoga kita dijauhkan oleh Alloh-, sebab orang yang meninggalkan sholat tidak dihukumi kafir selama ia tidak mengingkari kewajibannya, namun ia telah melakukan dosa besar.

PENTINGNYA SHOLAT

Rasulullah bersabda untuk mengukuhkan pentingnya arti shalat : بين الرجل وبين الكفر ترك الصلاة (رواه مسلم وابو داود والترمذى “Antara seseorang dengan kekufuran terletak pada meninggalkan shalat (siapa yang meninggalkan shalat akan menjadi kafir) (Hadits riwayat An Nasai)”.

SHALAT BAGI MUSAFIR: JAMAK DAN QASHAR

(فصل) ويجوز للمسافر قصر الصلاة الرباعية بخمس شرائط: أن يكون سفره في غير معصية. وأن تكون مسافته ستة عشر فرسخا. وأن يكون مؤديا للصلاة الرباعية. وأن ينوي القصر مع الإحرام. وأن لا يأتم بمقيم. ويجوز للمسافر أن يجمع بين الظهر والعصر في وقت أيهما شاء وبين المغرب والعشاء في وقت أيهما شاء، ويجوز للحاضر في المطر أن يجمع بينهما في وقت الأولى منهما. SYARAT SHALAT QASHAR Boleh bagi musafir untuk mengqashar shalat yang empat raka'at menjadi 2 (dua) raka'at dengan 5 (lima) syarat: (a) Bukan perjalanan maksiat. (b) Jarak yang ditempuh mencapai 16 farsakh[1]. (c) Shalat empat raka'at. (d) Niat qashar saat takbiratul ihram (takbir pertama). (e) Tidak bermakmum pada orang mukim. SHALAT JAMAK Musafir boleh menjamak (mengumpulkan) shalat antara shalat dzuhur dan ashar dalam satu waktu yang mana saja dan antara shalat maghrib dan isya' di waktu mana saja yang disuka.[2] Orang yang bukan musafir juga boleh menjamak shalat dalam keadaan hujan dengan syarat melakukannya di waktu yang pertama. ----------- [1] 16 farsakh kira-kira antara 81 sampai 83 km. [2] Menjamak shalat adalah mengumpulkan dua shalat fardhu dalam 1 (satu) waktu. Seperti, shalat dhuhur dan ashar dan maghrib dan isya'. Melakukan shalat dzuhur dan maghrib isya' di waktu dzuhur atau maghrib disebut jamak taqdim. Sedang melakukan shalat dzuhur dan maghrib isya' di waktu ashar atau isya' disebut jamak ta'khir.

Sunnah ab'ad ada tujuh (7) :

1.Tasyahud awal. 2. Duduk tasyahud awal. 3. Membaca shalawat untuk nabi Muhammad saw ketika tasyahud awal. 4. Membaca shalawat untuk keluarga nabi ketika tasyahud akhir. 5. Do'a qunut. 6. Berdiri ketika do'a qunut. 7. Membaca shalawat dan salam untuk nabi Muhammad saw, keluarga dan sahabat ketika do'a qunut.

Sunah Ab'ad

ﻭﺃﺑﻌﺎﺽ ﺍﻟﺼّﻼﺓ ﻓﻲ ﺍﺻﻄﻼﺡ ﺍﻟﺸّﺎﻓﻌﻴّﺔ : ﻫﻲ ﺍﻟﺴّﻨﻦ ﺍﻟّﺘﻲ ﺗﺠﺒﺮ ﺑﺴﺠﻮﺩ ﺍﻟﺴّﻬﻮ Adalah sunah yang apabila terlewat atau lupa,tidak membatalkan sholat namun sunah melakukan (bisa ditambal) dengan sujud sahwi

Sunnah haiat dalam sholat ada lima belas (15).

1. Mengangkat kedua tangan ketika takbiratul ikrom, ruku’, bangun dari ruku’, dan ketika berdiri setelah tasyahud yang pertama. 2. Meletakkan tangan kanan diatas tangan kiri. 3. Membaca doa iftitah. 4. Membaca ta’awudz 5. Membaca suratan setelah fatihah. 6. Membaca dengan keras (jahr) dan pelan (lirih) pada tempatnya 7. Takbir setiap bangun dan turun. 8. Membaca tasbih pada saat ruku’ dan sujud. 9. Membaca Amin 10. Membaca sami’allahu liman hamidha robbana lakal hamdu pada saat i’tidal. 11. Duduk iftiros diselain tasyahud akhir. 12. Duduk tawaruk pada tasyahud akhir. 13. Meletakkan kedua tangan diatas kedua paha ketika duduk. 14. Menggenggam jari-jari tangan kanan, kecuali jari telunjuk dalam bertasyahhud, dan mengembangkan (mbeber) jari-jari tangan kiri. 15. Salam yang kedua.

Sunah hay`at

ﻭﺍﻟﻬﻴﺌﺎﺕ ﻻ ﻳﺴﺠﺪ ﻟﻬﺎ ﺍﻥ ﺗﺮﻛﻬﺎ ﻋﻤﺪﺍ Sunah hay`at adalah sunah yang tidak perlu melakukan sujud sahwi ketika meninggalkannya,walaupun dengan sengaja. (Kitab Riyadhul badi'ah : 38)

WAKTU HARAM SHALAT SUNNAH (TAHRIM)

(فصل) وخمسة أوقات لا يصلى فيها إلا صلاة لها سبب: بعد صلاة الصبح حتى تطلع الشمس وعند طلوعها حتى تتكامل وترتفع قدر رمح وإذا استوت حتى تزول وبعد صلاة العصر حتى تغرب الشمس وعند الغروب حتى يتكامل غروبها. Ada lima waktu yang tidak boleh melakukan shalat yaitu 1. setelah shalat subuh sampai terbit matahari; 2. saat terbit matahari sampai sempurna dan naik sekitar satu tombak; 3. saat matahari tepat di tengah sampai condong; 4. setelah shalat ashar sampai matahari terbenam; 5. saat matahari terbenam sampai sempurna terbenamnya.

PERKARA YANG TERTINGGAL DALAM SHALAT

(فصل) والمتروك من الصلاة ثلاثة أشياء: فرض وسنة وهيئة. فالفرض لا ينوب عنه سجود السهو بل إن ذكره والزمان قريب أتى به وبنى عليه وسجد للسهو. والسنة لا يعود إليها بعد التلبس بالفرض لكنه يسجد للسهو عنها. والهيئة لا يعود إليها بعد تركها ولا يسجد للسهو عنها وإذا شك في عدد ما أتى به من الركعات بنى على اليقين وهو الأقل وسجد للسهو. وسجود السهو سنة ومحله قبل الزلام. Perkara yang ditinggal dalam shalat ada tiga macam yaitu fardhu, sunnah dan hai’ah. Adapun fardhu yang tertinggal tidak perlu mengganti apabila murni karena lupa tetapi apabila ingat dan waktunya dekat maka harus dilakukan dan sujud sahwi. Sedang sunnah yang tertinggal tidak perlu mengulangi apabila sudah melakukan hal yang fardhu akan tetapi hendaknya melakukan sujud sahwi. Sedang hai’ah yang tertinggal tidak perlu mengulangi dan sujud sahwi. Apabila ragu dalam jumlah rakaat shalat, maka lakukan berdasar rakaat yang yakin yaitu yang paling sedikit dan hendaknya sujud sahwi. Sujud sahwi itu sunnah dan dilakukan sebelum salam.

PERKARA YANG MEMBATALKAN SHALAT

(فصل) والذي يبطل الصلاة أحد عشر شيئا: الكلام العمد والعمل الكثير والحدث وحدوث النجاسة وانكشاف العورة وتغيير النية واستدبار القبلة والأكل والشرب والقهقهة والردة. Perkara yang membatalkan shalat ada 11 (sebelas): – Perkataan yang disengaja – Gerakan yang banyak – Hadats (kecil dan besar) – Adanya najis – Terbukanya aurat – Berubahnya niat – Membelakangi kiblat – Makan – Minum – Tertawa terbahak-bahak – Murtad

BEDA PEREMPUAN DAN LAKI-LAKI DALAM SHALAT

(فصل) والمرأة تخالف الرجل في خمسة أشياء: فالرجل يجافي مرفقيه عن جنبيه ويقل بطنه عن فخذيه في الركوع والسجود ويجهر في موضع الجهر وإذا نابه شيء في الصلاة سبح وعورة الرجل ما بين سرته وركبته. والمرأة تضم بعضها إلى بعض وتخفض صوتها بحضرة الرجال الأجانب وإذا نابها شيء في الصلاة صفقت وجميع بدن الحرة عورة إلا وجهها وكفيها والأمة كالرجل. Shalat perempuan berbeda dengan laki-laki dalam 5 (lima) perkara: – Laki-laki menjauhkan kedua sikutnya dari lambungnya. – Laki-laki menjauhkan perut dari kedua pahanya dalam ruku’ dan sujud – Laki-laki mengeraskan suara di tempat yang dianjurkan mengeraskan suara – Apabila imam melakukan kesalahan, laki-laki mengucapkan tasbih (subhanallah). – Aurat laki-laki antara pusar dan lutut. – Perempuan mendekatkan sikunya satu sama lain. – Perempuan memelankan suaranya di dekat laki-laki bukan mahram – Apabila imam melakukan kesalahan, makmum perempuan bertepuk tangan. – Seluruh badan perempuan itu aurat kecual wajah dan telapak tangan. Sedang budak perempuan auratnya seperti laki-laki.

TATA CARA SHOLAT

GERAKAN DAN BACAAN SHOLAT وهيئاتها خمس عشرة خصلة رفع اليدين عند تكبيرة الإحرام وعند الركوع والرفع منه ووضع اليمين على الشمال والتوجه والاستعاذة والجهر في موضوعه والإسرار في موضوعه والتأمين وقراءة السورة بعد الفاتحة والتكبيرات عند الرفع والخفض وقول سمع الله لمن حمده ربنا لك الحمد والتسبيح في الركوع والسجود ووضع اليدين على الفخذين في الجلوس يبسط اليسرى ويقبض اليمنى إلى المسبحة فإنه يشير بها متشهدا والافتراش في جميع الجلسات والتورك في الجلسة الأخيرة والتسليمة الثانية. TATA CARA SHALAT YANG DISUNNAHKAN Tata cara yang disunnahkan dalam shalat ada 15 (lima belas) yaitu: (a) Mengangkat kedua tangan saat takbiratul ihram (b) Mengangkat tangan saat ruku’ (c) Mengangkat tangan saat bangun dari ruku’ (d) Meletakkan tangan kanan di atas tangan kiri (e) Tawajjuh (f) Membaca audzubillah (g) Mengeraskan suara dan memelankan suara sesuai tempatnya (h) Membaca amin (i) Membaca surat setelah membaca Al-Fatihah (j) Membaca takbir saat naik atau turun (k) Mengakatan sami’a-Allahu liman hamidah robbana walakal hamdu dan tasbih saat ruku’ dan sujud (l) Meletakkan kedua tangan di atas kedua paha saat duduk; membuka tangan kiri sedang tangan kanan menggenggam kecuali jari telunjuk yang menunjuk saat tahiyat (m) Duduk iftirasy pada setiap duduk. ( n) Duduk tawarruk pada duduk yang akhir (o) Salam yang kedua.

SUNNAHNYA SHALAT

وسننها قبل الدخول فيها شيئان الأذان والإقامة وبعد الدخول فيها شيئان التشهد الأول والقنوت في الصبح وفي الوتر في النصف الثاني من شهر رمضان Sunnahnya shalat sebelum melaksanakan shalat ada dua yaitu adzan dan iqamah. Sunnahnya shalat saat melaksanakan shalat ada dua yaitu tahiyat (tasyahud) pertama dan membaca qunut saat shalat subuh dan shalat witir pada pertengahan kedua bulan Ramadan

RUKUN SHALAT

أركان الصلاة(فصل) وأركان الصلاة ثمانية عشرة ركنا والقيام مع القدرة وتكبيرة الإحرام وقراءة الفاتحة وبسم الله الرحمن الرحيم آية منها والركوع والطمأنينة فيه والرفع والاعتدال والطمأنينة فيه والسجود والطمأنينة فيه والجلوس بين السجدتين والطمأنينة فيه والجلوس الأخير والتشهد فيه والصلاة على النبي صلى الله عليه وسلم فيه والتسليمة الأولى ونية الخروج من الصلاة وترتيب الأركان على ما ذكرناه. Rukun-rukun (fardhu) shalat ada 18 (delapan belas). Berdiri apabila kuasa, takbirotul ihram, membaca al-fatihah dengan barmalah-nya, ruku’, tumakninah dalam ruku’, bangun dari ruku’, i’tidal (berdiri setelah ruku’), tuma’ninah saat i’tidal, sujud, dan tuma’ninah saat sujud, duduk di antara dua sujud dan tuma’ninah, duduk terakhir, dan tasyahud (tahiyat) saat duuk terakhir, membaca shalawat pada Nabi saat tahiyat akhir, salam pertama, niat keluar dari shalat, tertib sesusai urutan rukun di atas.

PERSYARATAN SAHNYA SHALAT

(فصل) وشرائط الصلاة قبل الدخول فيها خمسة أشياء طهارة الأعضاء من الحديث والنجس وستر العورة بلباس طاهر والوقوف على مكان طاهر والعلم بدخول الوقت واستقبال القبلة ويجوز ترك القبلة في حالتين في شدة الخوف وفي النافلة في السفر على الراحلة. Syaratnya shalat sebelum melaksanakan shalat ada 5 (lima) yaitu - sucinya anggota badan dari hadas dan najis, - menutup aurat dengan kain yang suci, - berdiri pada tempat yang suci, - tahu masuknya waktu shalat, - menghadap kiblat. Boleh tidak menghadap kiblat dalam dua keadaan yaitu ketika sangat takut dan shalat sunnah di atas kendaraan dalam perjalanan.

SYARAT WAJIBNYA SHALAT

(فصل) وشرائط وجوب الصلاة ثلاثة أشياء الإسلام والبلوغ والعقل وهو حد التكليف. والصلوات المسنونات خمس العيدان والكسوفان والاستسقاء والسنن التابعة للفرائض سبع عشرة ركعة ركعتا الفجر وأربع قبل الظهر وركعتان بعده وأربع قبل العصر وركعتان بعد المغرب وثلاث بعد العشاء يوتر بواحدة منهن وثلاث نوافل مؤكدات صلاة الليل وصلاة الضحى والتراويح. Syarat wajibnya shalat ada 3 (tiga) yaitu 1. Islam, 2. akil baligh (dewasa), 3. berakal sehat itu adalah batas mulainya kewajiban (taklif). Adapun shalat sunnah ada 5 (lima) yaitu 1. Idul Fitri dan 2. Idul Adha, 3. gerhana matahari (kusuf as Syamsi) 4. gerhana bulan (khusuf al qamar); 5. shalat istisqa’ (minta hujan). Adapun shalat sunnah rawatib yang bersamaan dengan shalat fardhu ada 17 (tujuh belas) rakaat. Yaitu - dua rokaat sebelum shalat subuh, - empat rakaat sebelum dzuhur - dua rokaat setelah dhuhur - empat rakaat sebelum ashar - dua rakaat setelah maghrib - tiga rokaat setelah isya’ (dua rokaat ba'diyah dan shalat witir dengan satu rakaat terakhir) Ada 3 (tiga) shalat sunnah mua’akkad yaitu 1. shalat malam 2. shalat dhuha 3. shalat tarawih.

SHALAT WAJIB (FARDHU)

الصلاة المفروضة خمس الظهر وأول وقتها زوال وقتها زوال الشمس وآخره إذا صار ظل كل شيء مثله بعد الزوال والعصر وأول وقتها الزيادة على ظل المثل وآخره في الاختيار إلى ظل المثلين وفي الجواز إلى غروب الشمس والمغرب ووقتها واحد وهو غروب الشمس وبمقدار ما يؤذن ويتوضأ ويستر العورة ويقيم الصلاة ويصلي خمس ركعات والعشاء أول وقتها إذا غاب الشفق الأحمر وآخره في الاختيار إلى ثلث الليل وفي الجواز إلى طلوع الفجر الثاني والصبح وأول وقتها طلوع الفجر الثاني وآخره في الاختيار إلى الأسفار وفي الجواز إلى طلوع الشمس. Shalat fardhu (wajib) ada 5 (lima) yaitu: (a) Shalat Dhuhur. Awal waktunya adalah condongnya matahari sedang akhir waktu dzuhur adalah apabila bayangan benda sama dengan ukuran bendanya. (b) Shalat Ash`r. Awal waktunya adalah apabila bayangan sama dengan benda lebih sedikit. Akhir waktu Ashar dalam waktu ikhtiyar adalah apabila bayangan benda 2 (dua) kali panjang benda; akhir waktu jawaz adalah sampai terbenamnya matahari. (c) Shalat maghrib. Awal waktunya adalah terbenamnya matahari (sedang akhir waktunya) adalah setelah selesainya adzan, berwudhu, menutup aurat, mendirikan shalat dan shalat 5 (lima) raka’at. (d) Shalat Isya’. Awal waktunya adalah apabila terbenamnya sinar merah sedangkan akhirnya untuk waktu ikthiyar adalam sampai 1/3 (sepertiga) malan; untuk waktu jawaz adalah sampai terbitnya fajar yang kedua (shadiq). (e) Shalat Subuh. Awal waktunya adalah terbitnya fajar kedua (fajar shadiq) sedang akhirnya waktu ikhtiyar adalah sampai isfar (terangnya fajar); akhir waktu jawaz adalah sampai terbitnya matahari.

YANG DIHARAMKAN SAAT BERHADAS

ويحرم بالحيض والنفاس ثمانية أشياء الصلاة والصوم وقراءة القرآن ومس المصحف وحمله ودخول المسجد والطواف والوطء والاستمتاع بما بين السرة والركبة. ويحرم على الجنب خمسة أشياء الصلاة وقراءة القرآن ومس المصحف وحمله والطواف واللبث في المسجد. ويحرم على المحدث ثلاثة أشياء الصلاة والطواف ومس المصحف وحمله YANG DIHARAMKAN SAAT HAID DAN NIFAS Perkara yang diharamkan saat haid dan nifas ada 8 (delapan) yaitu shalat, puasa, membaca Al-Quran, menyentuh Al-Quran, membawa Al-Quran, masuk masjid, tawaf, hubungan intim (jimak), (suami) mencumbu di antara pusar dan lutut. YANG DIHARAMKAN SAAT JUNUB (HADATS BESAR) Perkara yang diharamkan bagi orang junub ada 5 (lima) yaitu shalat, membaca Al-Quran, menyentuh Al-Quran, membawa Al-Quran, tawaf, tinggal di masjid. YANG DIHARAMKAN SAAT HADATS KECIL Perkara yang diharamkan saat hadats kecil ada 3 (tiga) yaitu shalat, tawaf, menyentuh Al-Quran dan membawanya.

DEFINISI DAN HUKUM HAID, NIFAS, ISTIHADAH

(فصل) ويخرج من الفرج ثلاثة دماء دم الحيض والنفاس والاستحاضة فالحيض هو الدم الخارج من فرج المرأة على سبيل الصحة من غير سبب الولادة ولونه أسود محتدم لذاع والنفاس هو الدم الخارج عقب الولادة والاستحاضة هو الدم الخارج في غير أيام الحيض والنفاس وأقل الحيض يوم وليلة وأكثره خمسة عشر يوما وغالبه ست أو سبع وأقل النفاس لحظه وأكثره ستون يوما وغالبه أربعون وأقل الطهر بين الحيضتين خمسة عشر يوما ولا حد لأكثره وأقل زمن تحيض فيه المرأة تسع سنين وأقل الحمل ستة أشهر وأكثره أربع سنين وأقل الحمل ستة أشهر وأكثرها أربع سنين وغالبه تسعة أشهر Ada 3 macam darah yang keluar dari kemaluan wanita: (a) darah haid, (b) darah nifas, (c) darah istihadlah. Darah haid adalah darah yang keluar dari kemaluan perempuan dengan cara sehat bukan karena melahirkan. Dan warnanya kehitam-hitaman, terasa panas dan diikuti mual-mual pada perut. Nifas adalah darah yang keluar setelah melahirkan. Istihadlah adalah darah yang keluar di selain hari-hari haid dan nifas. Paling sedikitnya darah haid adalah satu hari satu malam. Dan yang paling banyak adalah 15 hari. Umumnya 6 (enam) atau 7 (tujuh) hari. Paling sedikitnya nifas adalah sebentar dan paling banyak 60 hari dan umumnya 40 hari. Paling sedikitnya masa suci di antara dua masa haid adalah 15 hari. Dan tidak ada batas untuk paling banyaknya. Usia minimal wanita haid adalah 9 (sembilan) tahun. Paling sedikitnya usia kehamilan 6 bulan. Paling panjang kehamilan 4 tahun. Umumnya masa hamil adalah 9 bulan.

ADAB BERSUCI SETELAH BUANG AIR

ISTINJAK – BERSUCI SETELAH BUANG AIR (CEBOK) DAN ADABNYA (فصل) والاستنجاء واجب من البول والغائط والأفضل أن يستنجي بالأحجار ثم يتبعها بالماء ويجوز أن يقتصر على الماء أو على ثلاثة أحجار ينقي بهن المحل فإذا أراد الاقتصار على أحدهما فالماء أفضل. ويجتنب استقبال القبلة واستدبارها في الصحراء ويجتنب البول والغائط في الماء الراكد وتحت الشجرة المثمرة وفي الطريق والظل والثقب ولا يتكلم على البول ولا يستقبل الشمس والقمر ولا يستدبرهما. Instinja’ (Jawa, cewok) atau membersihkan diri itu wajib setelah buang air kecil (kencing) dan buang air besar /BAB. Yang utama adalah bersuci dengan memakai beberapa batu kemudian dengan air. Boleh bersuci dengan air saja atau dengan 3 (tiga) buah batu yang dapat membersihkan tempat najis. Apabila hendak memakai salah satu dari dua cara, maka memakai air lebih utama. ETIKA KENCING DAN BUANG AIR BESAR / BAB Orang yang sedang buang air besar / BAB hendaknya tidak menghadap kiblat dan tidak membelakanginya apabila dalam tempat terbuka. Kencing atau BAB hendaknya tidak dilakukan di air yang diam, di bawah pohon yang berbuah, di jalan, di tempat bernaung, di lobang. Dan hendaknya tidak berbicara saat kencing dan tidak menghadap matahari dan bulan dan tidak membelakangi keduanya.

MACAM-MACAM NAJIS

(فصل) وكل مائع خرج من السبيلين نجس إلا المني وغسل جميع الأبوال والأرواث واجب إلا بول الصبي الذي لم يأكل الطعام فإنه يطهر برش الماء عليه ولا يعفى عن شيء من النجاسات إلا اليسير من الدم وما لا نفس له سائلة إذا وقع في الإناء ومات فيه فإنه لا ينجسه والحيوان كله طاهر إلا الكلب والخنزير وما تولد منهما أو من أحدهما والميتة كلها نجسة إلا السمك والجراد والآدمي ويغسل الإناء من ولوغ الكلب والخنزير سبع مرات إحداهن بالتراب ويغسل من سائر النجاسات مرة تأتي عليه والثلاثة أفضل وإذا تخللت الخمرة بنفسها طهرت وإن خللت بطرح شيء فيها لم تطهر. Setiap benda cair yang keluar dari dua jalan (anus dan kemaluan) hukumnya najis kecuali spearma. Membasuh kencing dan kotoran (tinja) itu wajib kecuali kencing bayi laki-laki kecil yang belum memakan makan maka cara menyucikannya cukup dengan menyiramkan air. Perkara yang najis tidak dimaafkan kecuali sedikit seperti darah hewan yang tidak mengalir apabila jauh ke dalam bejana (wadah) dan mati maka tidak menajiskan isi bejana. Seluruh binatang itu suci kecuali anjing dan babi dan yang lahir dari keduanya atau salah satunya. Adapun bangkai itu najis kecuali ikan, belalang dan manusia. Bejana yang terkena jilatan anjing dan babi harus dibasuh 7 (tujuh) kali salah satunya dengan tanah. Sedang najis yang lain cukup dibasuh sekali namun 3 kali lebih baik. Apabila khamar (arak) menjadi anggur dengan sendirinya maka ia menjadi suci. Apabila perubahan itu karena memasukkan sesuatu maka tidak suci.

YANG MEMBATALKAN TAYAMMUM

(فصل) والذي يبطل التيمم ثلاثة أشياء ما أبطل الوضوء ورؤية الماء في غير وقت الصلاة والردة. وصاحب الجبائر يمسح عليها ويتيمم ويصلي ولا إعادة عليه إن كان وضعها على طهر ويتيمم لكل فريضة ويصلي بتيمم واحد ما شاء من النوافل. Yang membatalkan tayammum ada 3 (tiga) yaitu: a) perkara yang membatalkan wudhu, b) melihat air di selain waktu shalat, c) murtad. Orang yang memakai perban mengusap di atasnya, bertayammum dan shalat dan tidak perlu mengulangi shalatnya apabila saat memakai perban dalam keadaan suci. Satu tayammum berlaku untuk satu kali shalat fardhu dan satu kali tayammum dapat dipakai beberapa kali shalat sunnah.

TATA CARA DAN SUNAH TAYAMUM

وفرائضه أربعة أشياء: النية ومسح الوجه ومسح اليدين مع المرفقين والترتيب. TATA CARA (FARDHU/RUKUN) TAYAMMUM Fardhu/rukun atau tatacara tayammum ada 4 (empat) yaitu (a) niat, (b) mengusap wajah dengan debu (c) mengusap kedua tangan sampai siku dengan debu (d) tertib (urut). وسننه ثلاثة أشياء: التسمية وتقديم اليمنى على اليسرى والمولاة SUNNAHNYA TAYAMMUM Sunnahnya tayammum ada 3 (tiga) yaitu: (a) Membaca bismillah, (b) mendahulukan yang kanan dari yang kiri, (c) bersegera ketika sudah waktu shalat

SYARAT BOLEHNYA TAYAMMUM

(فصل) وشرائط التيمم خمسة أشياء: وجود العذر بسفر أو مرض، ودخول وقت الصلاة، وطلب الماء، وتعذر استعماله وإعوازه بعد الطلب، والتراب الطاهر الذي له غبار فإن خالطه جص أو رمل لم يجز. Syarat bolehnya tayammum ada 5 (lima): (a) adanya udzur karena perjalanan atau sakit, (b) masuk waktu shalat, (c) mencari air, (d) tidak dapat menggunakan air dan tidak ada air setelah mencari, (e) debu suci. apabila tercampur najis atau pasir maka tidak sah.

KEADAAN YANG DISUNNAHKAN MANDI / KERAMAS (GHUSL)

(فصل) والاغتسالات المسنونة سبعة عشر غسلا غسل الجمعة والعيدين والاستسقاء والخسوف والكسوف والغسل من غسل الميت والكافر إذا أسلم والمجنون والمغمى عليه إذا أفاقا والغسل عند الإحرام ولدخول مكة وللوقوف بعرفة وللمبيت بمزدلفة ولرمي الجمار الثلاث وللطواف. Mandi junub disunnahkan dilakukan dalam 17 keadaan yaitu: 1. mandi untuk Jum’at, 2. Dua hari raya, 3. shalat minta hujan (istisqa’), 4. gerhana bulan, 5. gerhana matahari, 6. setelah memandikan mayit, 7. orang kafir apabila masuk Islam, 8. orang gila dan 9. ayan (epilepsi) apabila sembuah, 10. saat akan ihram, 11. akan masuk Makkah, 12. wukuf di Arafah, 13. mabit (menginap) di Muzdalifah, 14. melempar Jumrah yang tiga, 15. tawaf, 16. sa’i, 17. masuk kota Madinah.

MANDI WAJIB (JUNUB

(فصل) والذي يوجب الغسل ستة أشياء ثلاثة تشترك فيها الرجال والنساء وهي التقاء الختانين وإنزال المني والموت وثلاثة يختص بها النساء وهي الحيض والنفاس والولادة.(فصل) وفرائض الغسل ثلاثة أشياء النية وإزالة النجاسة إن كانت على بدنه وإيصال الماء إلى جميع الشعر والبشرة. وسننه خمسة أشياء التسمية والوضوء قبله وإمرار اليد على الجسد والمولاة وتقديم اليمنى على اليسرى. PERKARA YANG MENGHARUSKAN/MEWAJIBKAN MANDI JUNUB/KERAMAS (GHUSL) Perkara yang mewajibkan mandi junub (ghusl) ada 6 (enam) 3 (tiga) di antaranya berlaku untuk laki-laki dan perempuan yaitu (1) senggama, (2) keluar sperma, (3) mati. Tiga lainnya khusus untuk perempuan yaitu (4) haid, (5) nifas, (6) melahirkan (wiladah). RUKUN/FARDHU/TATA CARA MANDI JUNUB/KERAMAS (GHUSL) Fardhu/rukun atau perkara yang harus dilakukan saat mandi junub ada 3 (tiga) yaitu (1) niat, (2) menghilangkan najis yang terdapat pada badan, (3) mengalirkan air ke seluruh rambut dan kulit badan.

PERKARA YANG MEMBATALKAN WUDHU (YANG MENGAKIBATKAN HADAS KECIL)

(فصل) والذي ينقض الوضوء ستة أشياء ما خرج من السبيلين والنوم على غير هيئة المتمكن وزوال العقل بسكر أو مرض ولمس الرجل المرأة الأجنبية من غير حائل ومس فرج الآدمي بباطن الكف ومس حلقة دبره على الجديد. Perkara yang membatalkan wudhu ada 6 (enam): 1. sesuatu yang keluar dari dua jalan (depan belakang), 2. tidur dalam keadaan tidak tetap, 3. hilang akal karena mabuk atau sakit, 4. sentuhan laki-laki pada wanita bukan mahram tanpa penghalang, 5. menyentuh kemaluan manusia dengan telapak tangan bagian dalam, 6. menyentuh kawasan sekitar anus (dubur) menurut qaul jadid.[1] [1] Qaul jadid (pendapat baru) adalah fatwa Imam Syafi’i saat berada di Mesir. Qaul qadim (pendapat lama) adalah fatwa Imam Syafi’i saat berada di Baghdad, Irak.

SUNNAH-NYA WUDHU

فصل) وسننه عشرة أشياء التسمية وغسل الكفين قبل إدخالهما الإناء والمضمضة والاستنشاق ومسح جميع الرأس ومسح الأذنين ظاهرهما وباطنهما بماء جديد وتخليل اللحية الكثة وتخليل أصابع اليدين والرجلين وتقديم اليمنى على اليسرى والطهارة ثلاثا ثلاثا والمولاة. Artinya: Sunnahnya wudhu ada 10 (sepuluh): 1. membaca bismillah, 2. membasuh kedua telapak tangan sebelum memasukkan ke wadah air, 3. berkumur, 4. menghirup air ke hidup, 5. mengusap seluruh kepala, 6. mengusap kedua telinga luar dalam dengan air baru, 7. menyisir jenggot tebal dengan jari, 8. membasuh sela-sela jari tangan dan kaki, 9. mendahulukan bagian kanan dari kiri, 10. menyucikan masing-masing 3 (tiga) kali,

TATA CARA WUDHU

(فصل) وفروض الوضوء ستة أشياء النية عند غسل الوجه وغسل الوجه وغسل اليدين إلى المرفقين ومسح بعض الرأس وغسل الرجلين إلى الكعبين والترتيب على ما ذكرناه.(فصل) وسننه عشرة أشياء التسمية وغسل الكفين قبل إدخالهما الإناء والمضمضة والاستنشاق ومسح جميع الرأس ومسح الأذنين ظاهرهما وباطنهما بماء جديد وتخليل اللحية الكثة وتخليل أصابع اليدين والرجلين وتقديم اليمنى على اليسرى والطهارة ثلاثا ثلاثا والمولاة. Rukun atau fardhu-nya wudhu ada 6 (enam) yaitu: 1. Niat saat membasuh muka.[1] 2. Membasuh muka. 3. Membasuh kedua tangan sampai siku. 4. Mengusap sebagian kepala.[2] 5. Membasuh kedua kaki sampai mata kaki. 6. Dilakukan secara tertib dari no 1 sampai 5 CATATAN: [1] Niat wudhu adalah: نويت الوضوء لرفع الحدث الأصغر فرضا للو تعالي Artinya: Saya niat wudhu untuk menghilangkan hadats kecil karena Allah Ta’ala. [2] Beda mengusap dan membasuh adalah kalau mengusap cukup dilakukan dengan sekedar membasahi dengan sedikit air. Sedang membasuh memakai air yang dapat mengaliri seluruh anggota badan yang wajib dibasuh.

HUKUM SIWAK (SIKAT GIGI)

(فصل) والسواك مستحب في كل حال إلا بعد الزوال للصائم وهو في ثلاثة مواضع أشد استحبابا: عند تغير الفم من أزم وغيره وعند القيام من النوم وعند القيام إلى الصلاة. Bersiwak itu hukumnya sunnah dalam setiap keadaan kecuali setelah condongnya matahari bagi yang berpuasa. Bersiwak sangat disunnah dalam 3 tempat yaitu (a) saat terjadi perubahan bau mulut; (b) setelah bangun tidur; (c) hendak melaksanakan shalat.

SUCINYA KULIT BANGKAI SETELAH DISAMAK

(فصل) وجلود الميتة تطهر بالدباغ إلا جلد الكلب والخنزير وما تولد منهما أو من أحدهما وعظم الميتة وشعرها نجس إلا الآدمي.ولا يجوز استعمال أواني الذهب والفضة ويجوز استعمال غيرهما من الأواني. Kulit bangkai dapat suci dengan disamak kecuali kulit anjing dan babi dan hewan yang terlahir dari keduanya atau dari salah satunya. Adapun tulang bangkai itu najis kecuali tulang mayat manusia. Tidak boleh menggunakan wadah yang terbuat dari emas dan perak. Boleh menggunakan wadah yang selain dari emas dan perak.

Kadar air dua Qullah menurut beberapa versi Ulama

Imam Nawawi >> -+ 55,9 CM = 174,58 Liter Imam Rofi'i >> -+ 56,1 CM = 176,245 Liter Ulama Iraq >> -+ 63,4 CM = 255,325 Liter Mayoritas Ulama >> -+ 60 CM = 216 Liter Air kurang dua Qullah yang kemasukan najis tersebut menjadi najis , baik mengalami perubahan atau tidak dan tidak boleh dipakai bersuci

TAHARAH (SUCI)

كتاب الطهارة المياه التي يجوز بها التطهير سبع مياه ماء السماء وماء البحر وماء النهر وماء البئر وماء العين وماء الثلج وماء البرد ثم المياه على أربعة أقسام طاهر مطهر، مكروه وهو الماء المشمس وطاهر غير مطهر وهو الماء المستعمل والمتغير بما خالطه من الطاهرات وماء نجس وهو الذي حلت فيه نجاسة وهو دون القلتين أو كان قلتين فتغير والقلتان خمسمائة رطل بغدادي تقريبا في الأصح. Macam-macam Air Air yang dapat dibuat untuk bersuci ada 7 (tujuh) yaitu 1. air hujan (langit), 2. air laut, 3. air sungai, 4. air sumur, 5. air sumber (mata air), 6. air salju, 7. air dingin. Jenis air ada 4 (empat) yaitu (a) air suci dan mensucikan; (b) air yang makruh yaitu air panas; (c) air suci tapi tidak meyucikan yaitu air mustakmal dan air yang air berubah karena kecampuran perkara suci; (d) air najis yaitu (i) air kurang 2 qullah yang terkena najis atau (ii) air mencapai 2 qullah terkena najis dan berubah. Adapun ukuran 1 qullah adalah 500 (lima ratus) kati baghdad menurut pendapat yang paling sahih.

KAJIAN FIQIH

Nama kitab: Matan Al-Ghayah wat Taqrib’ Abu Syuja’ (مختصر ابى شجاع- متن الغاية والتقريب) Nama penulis: Syihabuddin Abu Syujak Al-Ashfahani ( شهاب الدين احمد ابن الحسين بن احمد , ابو شجاع , شهاب الدين الطيب الاصفهانى) Lahir: Tahun 434 H, wafat tahun 593 H Tempat lahir: Genre kitab: Fiqh madzhab Syafi’i Syarah Matan Taqrib: a. Fathul Qorib, oleh Imam Al-Ghazi, b. Al-Iqna’, oleh Syekh Syarbini Al-Khathib, c. Bujairimie Syarah Iqna’, oleh Syekh Sualiaman Al-Bujairimie. d. At-tadzhieb Fie Adillati Matnil Ghoyah Wat Taqrib oleh Dr Mushthofa Diebul Bigha

SUNAH ROSUL

1. Tidur dalam keadaan berwudhu ﻗَـﺎﻝَ ﺍﻟﻨَّﺒِﻲُّ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻠَﻴﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﻟِﻠْﺒَﺮَّﺍﺀِ ﺑْﻦِ ﻋَﺎﺯِﺏ ﺭَﺿِﻲَ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻨْﻪُ : )) ﺇِﺫَﺍ ﺃَﺗَﻴْﺖَ ﻣَﻀْﺠَﻌَﻚَ ، ﻓَﺘَﻮَﺿَّﺄْ ﻭُﺿُﻮْﺀَﻙَ ﻟِﻠﺼَّﻼَﺓِ ، ﺛُﻢَّ ﺍﺿْﻄَﺠِﻊْ ﻋَﻠَﻰ ﺷَﻘِّﻚَ ﺍْﻷَﻳْﻤَﻦِ ... ﺍﻟﺤﺪﻳﺚ (( ‏[ ﻣُﺘَّﻔَﻖٌ ﻋَﻠَﻴْﻪِ 6882-6311: ‏] . Nabi –shallallahu ‘alaihi wasallam- bersabda kepada Barra bin ‘Azib - radhiyallahu ‘anhu -: “Jika kamu menghampiri tempat berbaringmu (hendak tidur), maka berwudhulah seperti wudhumu ketika akan shalat, lalu bertumpulah pada lambung kananmu.” (Muttafaqun ‘alaih / Disepakati Imam Bukhori, Imam Muslim dan Imam Perawi lainnya). 2. Membaca surah al Ikhlash, al Falaq, dan an Naas sebelum tidur ﻋَﻦْ ﻋَﺎﺋِﺸَﺔَ ﺭَﺿِﻲَ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻨْﻬَﺎ ، ﺃَﻥَّ ﺍﻟﻨَّﺒِﻲَّ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻠَﻴﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﻛَﺎﻥَ ﺇﺫﺍ ﺃَﻭَﻯ ﺇِﻟَﻰ ﻓِﺮَﺍﺷِﻪِ ﻛُﻞَّ ﻟَﻴْﻠَﺔٍ ﺟَﻤَﻊَ ﻛَﻔَّﻴْﻪِ ﺛُﻢَّ ﻧَﻔَﺚَ ﻓِﻴْﻬِﻤَﺎ ، ﻓَﻘَﺮَﺃَ ﻓِﻴْﻬِﻤَﺎ : )) ﻗُﻞْ ﻫُﻮَ ﺍﻟﻠﻪُ ﺃَﺣَﺪٌ (( ﻭَ )) ﻗُﻞْ ﺃَﻋُﻮْﺫُ ﺑِﺮَﺏِّ ﺍﻟْﻔَﻠَﻖِ (( ﻭَ ‏( ‏( ﻗُﻞْ ﺃَﻋُﻮْﺫُ ﺑِﺮَﺏِّ ﺍﻟﻨَّﺎﺱِ (( ، ﺛُﻢَّ ﻳَﻤْﺴَﺢُ ﺑِﻬِﻤَﺎ ﻣَﺎ ﺍﺳْﺘَﻄَﺎﻉَ ﻣِﻦْ ﺟَﺴَﺪِﻩِ ، ﻳَﺒْﺪَﺃُ ﺑِﻬِﻤَﺎ ﻋَﻠَﻰ ﺭَﺃْﺳِﻪِ ﻭَﻭَﺟْﻬِﻪِ ، ﻭَﻣَﺎ ﺃَﻗَﺒْﻞَ ﻣِﻦْ ﺟَﺴَﺪِﻩِ ، ﻳَﻔْﻌَﻞُ ﺫَﻟِﻚَ ﺛَﻼَﺙَ ﻣَﺮَّﺍﺕٍ . ‏[ ﺭَﻭَﺍﻩُ ﺍﻟْﺒُﺨَﺎﺭِﻱ : 5017 ‏] Diriwayatkan dari ‘Aisyah ra.: “Bahwasanya Nabi –shallallahu ‘alaihi wasallam- jika menghampiri tempat tidurnya setiap malam beliau menyatukan kedua telapak tangannya, lalu meniup keduanya seraya membaca pada keduanya ((Qul huwallaahu ahad)) dan ((Qul a’uudzu birabbil falaq)) dan ((Qul a’uudzu birabbin naas)), kemudian mengusap seluruh jasadnya yang terjangkau oleh beliau dengan keduanya, dimulai dari kepala, wajah, dan seluruh bagian tubuhnya baik depan ataupun belakang. Dan beliau mengerjakan hal tersebut sebanyak tiga kali.” (HR. Bukhari). 3. Membaca takbir dan tasbih sebelum tidur ﻋَﻦْ ﻋَﻠِﻲٍّ ﺭَﺿِﻲَ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻨْﻪُ ، ﺃَﻥَّ ﺭَﺳُﻮْﻝَ ﺍﻟﻠﻪ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻠَﻴﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﻗَﺎﻝَ ﺣِﻴْﻦَ ﻃَﻠَﺒَﺖْ ﻣِﻨْﻪُ ﻓَﺎﻃِﻤَﺔُ ـ ﺭَﺿِﻲَ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻨْﻬَﺎ ـ ﺧَﺎﺩِﻣًﺎ : )) ﺃَﻻَ ﺃَﺩُﻟُّﻜُﻤَﺎ ﻋَﻠَﻰ ﻣَﺎ ﻫُﻮَ ﺧَﻴْﺮٌ ﻟَﻜُﻤَﺎ ﻣِﻦْ ﺧَﺎﺩِﻡٍ ؟ ﺇِﺫَﺍ ﺃَﻭَﻳْﺘُﻤَﺎ ﺇِﻟَﻰ ﻓِﺮَﺍﺷِﻜُﻤَﺎ ، ﺃَﻭْ ﺃَﺧَﺬْﺗُﻤَﺎ ﻣَﻀَﺎﺟِﻌَﻜُﻤَﺎ ، ﻓَﻜَﺒِّﺮَﺍ ﺃَﺭْﺑَﻌًﺎ ﻭَﺛَﻼَﺛِﻴْﻦَ ، ﻭَﺳَﺒِّﺤَﺎ ﺛَﻼَﺛًﺎ ﻭَﺛَﻼَﺛِﻴْﻦَ ، ﻭَﺍﺣْﻤَﺪَﺍ ﺛَﻼَﺛًﺎ ﻭَﺛَﻼَﺛِﻴْﻦَ . ﻓَﻬَﺬَﺍ ﺧَﻴْﺮٌ ﻟَﻜُﻤَﺎ ﻣِﻦْ ﺧَﺎﺩِﻡٍ (( ‏[ ﻣُﺘَّﻔَﻖٌ ﻋَﻠَﻴْﻪِ : 6318 – 6915 ‏] Diriwayatkan dari ‘Ali - radhiyallahu ‘anhu - bahwasanya Rasulullah –shallallahu ‘alaihi wasallam- bersabda tatkala Fatimah ra. meminta seorang pembantu kepadanya: “Tidakkah aku tunjukkan kepada kalian sesuatu yang lebih baik bagi kalian dari seorang pembantu? Jika kalian menghampiri tempat tidur atau tempat berbaring kalian (hendak tidur), maka bertasbihlah sebanyak tiga puluh tiga kali, lalu bertahmidlah sebanyak tiga puluh tiga kali, kemudian bertakbirlah sebanyak tiga puluh empat kali, maka yang demikian lebih baik dari seorang pembantu.” (Muttafaqun ‘alaih). 4. Berdoa ketika terbangun saat tidur ﻋَﻦْ ﻋُﺒَﺎﺩَﺓَ ﺑْﻦِ ﺍﻟﺼَّﺎﻣِﺖِ ﺭَﺿِﻲَ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻨْﻪُ ، ﻋَﻦِ ﺍﻟﻨَّﺒِﻲِّ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻠَﻴﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﻗَﺎﻝَ : )) ﻣَﻦْ ﺗَﻌَﺎﺭَّ ﻣِﻦ ﺍﻟﻠَّﻴْﻞِ ﻓَﻘَﺎﻝَ : ﻻَ ﺇﻟﻪَ ﺇِﻻَّ ﺍﻟﻠﻪُ ﻭَﺣْﺪَﻩُ ﻻَ ﺷَﺮِﻳْﻚَ ﻟَﻪُ ، ﻟَﻪُ ﺍﻟْﻤُﻠْﻚُ ﻭَﻟَﻪُ ﺍﻟْﺤَﻤْﺪُ ، ﻭَﻫُﻮَ ﻋَﻠَﻰ ﻛُﻞِّ ﺷَﻲْﺀٍ ﻗَﺪِﻳْﺮٌ، ﺍَﻟْﺤَﻤْﺪُ ﻟﻠﻪ، ﻭَﺳُﺒْﺤَﺎﻥَ ﺍﻟﻠﻪِ ، ﻭَﺍﻟﻠﻪ ﺃَﻛْﺒَﺮُ، ﻭَﻻَ ﺣَﻮْﻝَ ﻭَﻻَ ﻗُﻮَّﺓَ ﺇِﻻَّ ﺑِﺎﻟﻠﻪِ، ﺛُﻢَّ ﻗﺎَﻝَ : ﺍَﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺍﻏْﻔِﺮْ ﻟِﻲْ، ﺃَﻭْ ﺩَﻋَﺎ ، ﺍُﺳْﺘُﺠِﻴْﺐَ ﻟَﻪُ ، ﻓَﺈِﻥْ ﺗَﻮَﺿَّﺄَ ﻭَﺻَﻠَّﻰ ﻗُﺒِﻠَﺖْ ﺻَﻼَﺗُﻪُ (( ‏[ ﺭَﻭَﺍﻩُ ﺍﻟْﺒُﺨَﺎﺭِﻱ : 1154 ‏] . Diriwayatkan dari ‘Ubadah bin Shamit - radhiyallahu ‘anhu - dari Nabi –shallallahu ‘alaihi wasallam- beliau bersabda: “Barangsiapa mengigau pada suatu malam dan terbangun dari tidurnya lalu membaca: “Laa ilaaha illallaahu wahdahuu laa syariikalah, lahul mulku walahul hamdu, wahuwa ‘alaa kulli syai-in qadiir, al hamdulillaah, wa subhaanallaah, wallaahu akbar, walaa haula walaa quwwata illaa billaah.” (Tidak ada Tuhan yang berhak disembah melainkan Allah semata, yang tiada sekutu bagi-Nya, bagi-nya kekuasaan, bagi-Nya segala pujian, Dia Maha Menghidupkan dan Maha Mematikan, dan Dia Maha Berkuasa atas segala sesuatu, segala puji hanya bagi Allah, dan Maha Suci Allah, dan Allah Maha Besar, dan tiada daya serta upaya melainkan kepada Allah semata). Kemudian mengucapkan: “Allaahummaghfir lii.” (Ya Allah, ampunilah aku), atau berdoa, niscaya doanya dikabulkan, dan jika ia berwudhu lalu shalat, niscaya shalatnya diterima.” (HR. Bukhari). 5. Berdoa ketika bangun dari tidur dengan doa yang datang dari Nabi )) ﺍَﻟْﺤَﻤْﺪُ ﻟﻠﻪِ ﺍﻟَّﺬِﻱْ ﺃَﺣْﻴَﺎﻧَﺎ ﺑَﻌْﺪَﻣَﺎ ﺃَﻣَﺎﺗَﻨَﺎ ، ﻭَﺇِﻟَﻴْﻪِ ﺍﻟﻨُّﺸُﻮْﺭُ (( ‏[ ﺭَﻭَﺍﻩُ ﺍﻟْﺒُﺨَﺎﺭِﻱ ﻣِﻦْ ﺣَﺪِﻳْﺚِ ﺣُﺬَﻳْﻔَﺔَ ﺑْﻦِ ﺍﻟﻴَﻤَﺎﻥ ﺭَﺿِﻲَ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻨْﻪُ : 6312 ‏] “Al hamdulillaahilladzii ahyaanaa ba’damaa amaatanaa wa ilaihin nusyuur.” (Segala puji hanya bagi Allah, yang telah mengidupkan kami setelah mematikan kami, dan kepada-Nya-lah kami dikembalikan). (HR. Bukhari).

Orang tua mendidik anak untuk mencintai Nabi saw dan keluarganya serta Al Qur'an

ﻗﺎﻝ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﺹ . ﻡ : ﺃَﺩّﺑُﻮْ ﺃَﻭْﻻَﺩَﻛُﻢْ ﻋَﻠﻰَ ﺛَﻼَﺙِ ﺧِﺼَﺎﻝٍ ﺣُﺐّ ﻧﺒَِﻴِّﻜُﻢْ ﻭﺣﺐّ ﺍَﻝِ ﺑَﻴْﺘِﻪِ ﻭَﺗِﻼَﻭَﺓِ ﺍﻟﻘُﺮْﺃَﻥِ ( ﺍﻟﻄﺒﺮﺍﻧﻲ ) “Rasulullah bersabda, Didiklah anak-anak kalian atas 3 perkara; mencintai Nabi, mencintai keluarga Nabi, mencintai membaca Al-Qur’an”. (HR. At Tabrani)

Orang tua harus mengajarkan keberanian kepada anaknya

ﻗﺎﻝ ﻋﻤﺮ ﺍﺑﻦ ﺍﻟﺨﻄﺎﺏ : ﻋَﻠِّﻤُﻮْﺍ ﺃَﻭْﻻَﺩَﻛُﻢْ ﺍﻟﺴِّﺒَﺎﺣَﺔَ ﻭَﺍﻟﺮّﻣَﺎﻳَﺔَ ﻭﻣُﺮُﻭْﻫُﻢْ ﻓَﻠﻴﺜﻴﺒُﻮْﺍ ﻋَﻠﻰَ ﻇُﻬُﻮْﺭِﺍﻟﺨَﻴﻞِ ﻭَﺛﺒًﺎ (ﺍﻟﺒﻴﻬﻘﻲ) Umar bin Khatab berkata : “Ajarkanlah anak-anak kalian berenang, memanah, dan perintahlah mereka agar pandai menunggang kuda” (HR. Al Baihaqi)

Memberikan kemudahan kepada anak

ﻋَﻦْ ﺃَﻧَﺲٍ ﻋَﻦِ ﺍﻟﻨَّﺒِﻲِ ﺹ . ﻡ ﻗﺎﻝ : ﻳَﺴَّﺮُﻭْﺍ ﻭَﻻَ ﺗُﻌًﺴِّﺮُﻭْﺍ ﻭَﺑَﺸِّﺮُﻭْﺍ ﻭَﻻَ ﺗُﻨَﻔِّﺮُﻭْﺍ (ﺍﻟﺒﺨﺎﺭﻯ ) Dari Anas, dari Nabi saw beliau bersabda: ” mudahkanlah dan jangan dipersulit, gembirakanlah dan jangan membuat mereka takut” . (HR. Bukhari )
Memberikan kesempatan kepada anak untuk bisa mengulang pelajaran ﻋَﻦْ ﺃَﻧَﺲٍ ﻋَﻦِ ﺍﻟﻨّﺒﻲ ﺹ . ﻡ : ﺃَﻧّﻪُ ﻛﺎﻥ ﺇِﺫﺍ ﺳَﻠّﻢَ ﺳَﻠّﻢَ ﺛﻼﺛﺎً ﻭِﺇﺫَﺍ ﺗَﻜَﻠّﻢَ ﺑِﻜَﻠِﻤَﺔٍ ﺃﻋﺎﺩﻫﺎ ﺛَﻼَﺛًﺎ (ﺍﻟﺒﺨﺎﺭﻯ ) Dari Anas, dari Nabi saw: ” apabila beliau mengucapkan salam, beliau mengucapkan salam tiga kali, dan apabila beliau mengucapkan satu kalimat, maka beliau mengulangnya tiga kali”. ( HR. Bukhari)

Mendidik anak adab makan dan minum

ﻗﺎﻝ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﺹ . ﻡ : ﻳﺎَﻏُﻼَﻡُ ﺳَﻢِّ ﺍﻟﻠﻪَ ﻭَﻛُﻞْ ﺑِﻴَﻤِﻴْﻨِﻴْﻚَ ﻭَﻛُﻞْ ﻣِﻤَّﺎ ﻳَﻠِﻴْﻚَ ( ﺍﻟﺒﺨﺎﺭﻱ ﻭﺍﻟﻤﺴﻠﻢ ) Rasulullah saw bersabda: “ Hai anak, sebutlah nama Alloh (sebelum makan) dan makanlah dengan tangan kanan serta makanlah dulu apa yang ada di dekatmu”. (HR. Bukhari dan Muslim)

Pendidikan tentang etika pergaulan

ﻋﻦ ﺃَﻧَﺲِ ﺑﻦِ ﻣﺎﻟﻚ ﻗﺎﻝ : ﺟَﺎﺀَ ﺷَﻴْﺦٌ ﻳُﺮِﻳْﺪُ ﺍﻟﻨَِّﺒﻲَّ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭ ﺳﻠﻢ ﻓَﺄَﺑْﻄَﺄَ ﺍﻟﻘَﻮْﻡُ ﻋَﻨْﻪُ ﺃَﻥْ ﻳُﻮَﺳِّﻌُﻮْﺍ ﻟَﻪ ُﻟَﻴْﺲَ ِﻣﻨّﺎ ﻣَﻦْ ﻟﻢَ ْﻳَﺮْﺣَﻢْ ﺻَﻐِﻴْﺮَﻧﺎ ﻭَﻳُﻮَﻗِّﺮْ ﻛَﺒِﻴْﺮَﻧَﺎ ( ﺍﻟﺘِّﺮْﻣِﺬِﻱُّ ) Dari Anas bin Malik berkata: Seorang laki-laki tua ingin bertemu dengan Rasul, tetapi orang-orang tidak mau melapangkan jalan baginya. Maka Rasulpun bersabda: “Bukan termasuk umat kami, orang yang tidak mencintai yang lebih muda dan tidak menghormati yang lebih tua”. (HR. Turmudzi)

RENDAH HATI PALSU

Hasan Al-Bashri berkata: "Ada sekelompok orang yang menjadikan rendah hati hanya pada baju mereka, sementara kesombongan tetap bercokol dalam hati... Bahkan, orang yang sedang berpakaian bulu domba kasar (KASAR, JELEK) , bisa saja jauh lebih pongah di bandingkan dengan orang yang berpakaian BAGUS". Jadi PAKAIAN bukan Tolak ukur KERENDAH-HATIAN.

JALAN SUFI SYEKH ABDUL QADIR JAILANI

"Wahai anak muda! Engkau harus mempraktikkan pengabdian yang tulus (ikhlâsh al-ʽamal) kepada Allah dalam shalatmu, puasamu, pelaksanaan hajimu, pembayaran zakatmu, dan dalam segala sesuatu yang engkau lakukan. Engkau harus menjalankan komitmen kepada-Nya sebelum engkau sampai di hadirat-Nya. Komitmen ini memerlukan sikap pengabdian yang tulus,pengukuhan dalam tauhid, mengikuti dengan setia Sunnah Nabi Saw. dan komunitas Islam (jamâʽah), kesabaran dan sikap syukur, dan kesiapan untuk mempercayakan urusan-urusanmu kepada Tuhanmu. Dalam hubungan dengan makhluk-makhluk, ia memerlukan sikap penolakan, dan dalam hubungan dengan-Nya, ia memerlukan sikap mencari. Terhadap semua yang selain-Nya, ia memerlukan sikap tak acuh, dan terhadap-Nya, ia memerlukan sikap pendekatan pengabdian dengan kalbumu dan wujud terdalammu (sirr). Ia memerlukan perasaan keterlepasan dari segala sesuatu yang lain, dan menuntut perasaan cinta dan kerinduan kepada-Nya. Setelah itu Dia pasti akan menganugerahimu kedekatan-Nya dan anugerah-Nya yang belum pernah dilihat mata, belum pernah didengar telinga, dan belum pernah terlintas dalam pikiran dan kalbu manusia. Menempuh jalan ini akhirnya akan membawamu kepada Rabb-mu. Jika iblis mendatangimu dan mencoba membuatmu mengubah jalanmu, engkau harus memohon pertolongan kepada-Nya, agar Dia mengusirnya jauh-jauh darimu. Engkau harus meminta tolong kepada-Nya, seperti halnya orang-orang sebelummu meminta tolong kepada-Nya di masa mereka. Engkau harus mengerjaklan pekerjaanmu dengan baik, kemudian berbaik sangka kepada Rabb-mu. Berbaik sangkalah kepada-Nya dan berbuatlah sebaik-baiknya untuk menaati-Nya dengan selayaknya, sebab nantinya Dia akan banyk berurusan denganmu. Banyak kebaikan ditemukan dalam sikap berbaik sangka (husnuzhzhann) kepada Allah, kepada nabi-nabi-Nya, rasul-rasul-Nya dan kepada orang-orang saleh di antara hamba-hamba-Nya." --Syekh Abdul Qadir Jailani dalam Jala Al-Khawathir

BAIK KEPADA TETANGGA

Sahabat Ibnu Umar radhiyallahu 'anhuma berkata: لقد أتى علينا زمان - أو قال: حين - وما أحد أحق بديناره ودرهمه من أخيه المسلم، ثم الآن الدينار والدرهم أحب إلى أحدنا من أخيه المسلم، سمعت النبي صلى الله عليه وسلم يقول: " كم من جار متعلق بجاره يوم القيامة يقول: يا رب، هذا أغلق بابه دوني، فمنع معروفه Sungguh dahulu telah datang kepada kami satu masa di mana orang yang paling berhak dengan uang seseorang adalah saudaranya yang Muslim. Kemudian sekarang uang lebih dicintai oleh seseorang di antara kita daripada saudaranya yang Muslim. Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Betapa banyak seorang tetangga yang akan menuntut tetangganya pada hari kiamat seraya berkata: "Ya Tuhan, orang ini telah menutup pintunya kepadaku. Dan mencegah kebaikannya kepadaku." حديث حسن رواه البخاري في الأدب المفرد Fenomena masyarakat sekarang akrab dengan orang-orang yang jauh tetapi tidak akrab dengan tetangga..

Serum Pencerah Wajah Terbaik dari Pond's Indonesia

Assalamu'alaikum,, Hallo cantik,, ada yang baru nih dari pond's yaitu Pond's Bright Beauty Triple Glow Serum dan Triple Glow Se...