Senin, 05 Desember 2016

Inilah Balasan Orang yang Suka Mengadu Domba

Dengan kemudahan pola komunikasi di sosial media seperti saat ini, tindakan mengadu domba semakin mudah dan sering dilakukan. Berbagai isu dan fitnah bisa tersebar dengan gampang yang bertujuan agar sesama manusia saling bermusuhan.

Adu domba atau namimah merupakan sebuah perbuatan yang sangat tercela karena tujuan daripada adu domba itu ialah menyebarluaskan berita yang tidak benar (fitnah) agar antar individu atau masyarakat muslim tidak saling menyukai satu sama lain dan akhirnya terjadi pertikaian dan peperangan. Dengan kata lain, adu domba merupakan suatu perbuatan rekayasa yang sengaja dilakukan untuk merusak, memfitnah, atau menghancurkan orang lain serta merupakan pemicu terjadinya permusuhan. Hal ini sangat bertentangan dengan syari’at Islam, dimana tujuan bermasyarakat di dalam Islam ialah membangun individu dan masyarakat yang berlandaskan iman dan taqwa serta pribadi yang sholeh yang tersambung dalam jalinan cinta dan kasih sayang serta keramahan antara sesama.

Di dalam Al-Qur’an, Allah SWT berfirman;

يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا إِن جَآءَكُمْ فَاسِقُُ بِنَبَإٍ فَتَبَيَّنُوا أَن تُصِيبُوا قَوْمًا بِجَهَالَةٍ فَتُصْبِحُوا عَلَى مَافَعَلْتُمْ نَادِمِينَ

Artinya;

“Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti, agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu.” (Q. S. Al-Hujurat : 6).

Lantas apa balasan Allah terhadap orang-orang yang suka mengadu domba?

1. Pengadu domba tidak masuk surga
Hudzaifah bin Al-Yaman radhiallahu anhuma berkata: Saya mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

“Tidak akan masuk surga orang yang suka mengadu domba.” (HR. Muslim no. 105)
BAGI YANG TAK PERNAH MELIHAT WAJAH RASULULLAH

Bagi kita yang tak pernah tahu bagaimana keindahan rupa Rasulullah Shallallahu alaihi wa alaa aalihi wasallam cukuplah berkumpul dan menatap para auliya atau ulama yang sholeh,
Karena berkah dari menatap wajah mereka yang pernah bertemu (bermimpi) Rasulullah, sebuah ketenangan hati dan kedamaian jiwa dan membuat keberkahan kehidupan.

Imam Hasan Al Basri berkata:

سأل رجل الحسن البصري فقال يا إمام دلني على عمل يقربني الى الله ويدخلني الجنه . قال احب احد أولياءه عسى الله ان يتطلع إلى قلبه فيجد اسمك مكتوب فيه فيدخلك معه الجنه

Seseorang bertanya kepada Imam Hasan Al Basri:
 "wahai Imam hasan katakan amalan apa yang bisa membuat aku dekat dengan Allah dan memudahkan aku masuk ke sorga?
Imam Hasan menjawab "cintailah para auliya (kekasih-kekasih Allah) atau ulama (orang yang dekat dengan Allah) dan berharap ketika Allah menatap hati para kekasihnya itu dan disana tertulis namamu, dan itu akan membuat Allah membiarkan engkau bersama mereka di sorga-Nya"
.
Kini, Tanyakan dihatimu masing-masing,
Siapa yang engkau cintai?
Siapa yang jadi Idolamu?
Siapa yang jadi panutanmu?

*********

Mempelajari dan Mengajarkan Al-Qur'an

Mempelajari dan Mengajarkan Al-Qur'an

عن عثمانَ بن عفانَ رضيَ اللَّه عنهُ قال : قالَ رسولُ اللَّهِ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم : « خَيركُم مَنْ تَعَلَّمَ القُرْآنَ وَعلَّمهُ رواه البخاري

Dari Usman bin Affan رضيَ اللَّه عنهُ, katanya: "Rasulullah صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم bersabda:
"Sebaik-baik engkau semua ialah orang yang mempelajari al-Quran dan mengajarkannya pula." (Riwayat Bukhari)

*ASH-SHOFWAH AL-MALIKIYYAH*
MANFAAT SHOLAT  FARDHU LIMA (5) WAKTU

عنْ أَبي هُرَيْرةٍ رضي اللَّه عنْهُ قَال : سمِعْتُ رسُول اللَّهِ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم يَقُولُ : « أَرأَيْتُمْ لَوْ أَنَّ نَهْراً بِباب أَحَدِكم يغْتَسِلُ مِنْه كُلَّ يَوْمٍ خَمْس مرَّاتٍ ، هلْ يبْقى مِنْ دَرَنِهِ شَيءٌ؟» قالُوا : لا يبْقَى مِنْ درنِهِ شَيْء ، قَال : « فذلكَ مَثَلُ الصَّلَواتِ الخَمْسِ ، يمْحُو اللَّه بهِنَّ الخطَايا » متفقٌ عليه

Dari Abu Hurairah رضي اللَّه عنْهُ, katanya: "Saya mendengar Rasulullah صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم. bersabda:

"Adakah engkau semua mengetahui, andaikata pada pintu seseorang di antara engkau semua itu ada sebuah sungai dan ia mandi di situ sebanyak lima kali dalam sehari, apakah masih ada kotoran sekalipun sedikit yang tertinggal di badannya?"

Para sahabat rnenjawab: "Tidak ada kotoran sedikitpun yang tertinggal di badan nya."

Beliau s.a.w. lalu bersabda: "Demikian itulah perumpamaan shalat lima (5) waktu, dengan mengerjakan semua itu Allah akan menghapuskan semua kesalahan (dosa)"

*ASH-SHOFWAH AL-MALIKIYYAH*
Imam Nawawi ketika hendak belajar kepada gurunya, beliau selalu bersedekah di perjalanan dan berdoa, " Ya Allah, tutuplah dariku kekurangan guruku, hingga mataku tidak melihat kekurangannya dan tidak seorangpun yg menyampaikan kekurangan guruku kepadaku ". (Lawaqih al Anwaar al Qudsiyyah : 155)

Beliau pernah mengatakan dalam kitab At Tahdzibnya :

عقوق الوالدين تمحوه التوبة وعقوق الاستاذين لا يمحوه شيء البتة

" Durhaka kepada orang tua dosanya bisa hapus oleh taubat, tapi durhaka kepada Gurumu tidak ada satupun yg dapat menghapusnya ".

Al-Habib Abdullah Bi Alwi AlHaddad mengatakan " Paling bahayanya bagi seorang murid, adalah berubahnya hati gurunya kepadanya. Seandainya seluruh wali dari timur dan barat ingin memperbaiki keadaan si murid itu, niscaya tidak akan mampu kecuali gurunya telah ridha kembali ". (Adaab Suluk al Murid : 54)
Pintu Kota Ilmu Rosul Saww. Amirul Mu'minin Al-Imam Ali Bin Abi Thalib As. Menjawab ;

- Wahai Imam, apa makna sabar ?
+ Imam Ali As : Sabar itu ada dua ; sabar atas apa yang kau cintai dan sabar atas apa yang kau benci.

- Wahai Imam, bagaimana cara memutuskan masalah ?
+ Imam Ali As : Lebih baik engkau memilih kekalahan dalam kebenaran, daripada menang dalam kedholiman.

– Wahai Imam, apa hakikat mengabdi (berbakti) ?
+ Imam Ali As : Setiap kali engkau melaksanakan bakti maka kesulitan akan menghadang, Sebab di balik kesulitanlah terletak pengabdian.

– Wahai Imam, apa yang harus aku amalkan hari ini dan esok ?
+ Imam Ali As : Hari ini semua perbuatan tanpa perhitungan dan hari esok (akhirat) hanya ada perhitungan tanpa perbuatan.

– Wahai Imam, bicaralah tentang kenikmatan dan malapetaka.
+ Imam Ali As : Ketahuilah bahwa puncak kenikmatan dunia selalu lebih rendah dibandingkan dengan nikmatnya Surga, dan seluruh malapetaka di dunia adalah suatu kesenangan dibanding Neraka.

– Wahai Imam, apa yang paling mencemaskan hati manusia ?
+ Imam Ali As : Perjalanan yang amat jauh dan cita-cita yang menggunung.

– Wahai Imam, apakah kekayaan yang paling mengagumkan ?
+ Imam Ali As : Apabila engkau tak membutuhkan apa yang berada di tangan orang lain.

- Wahai Imam, dosa apakah yang terbesar ?
+ Imam Ali As : Dosa terbesar adalah dosa yang di remehkan oleh pelakunya.

– Apakah kehinaan yang besar di dunia ini ?
+ Imam Ali As : Seseorang yang selalu mencari kesalahan orang lain, sedangkan dirinya penuh dosa dan kesalahan.

-Wahai Imam, bagaimana agar aku dapat menilai diri manusia ?
+ Imam Ali As : Nilai manusia tersimpan di lidah dan tatapan matanya.

- Wahai Imam, Bagaimana sifat seorang pendusta ?
+ Imam Ali As : Pendusta takut pada bayangan dirinya, meskipun dia dalam keadaan aman.

- Wahai Imam, Apa yang membuat ketuaan ?
+ Imam Ali As : Susah hati sudah setengah ketuaan.

Wallohu a'lam..
ingatlah...
Firman Alloh dalam Al-Baqoroh 155-157

( ولنبلونكم بشيء من الخوف والجوع ونقص من الأموال والأنفس والثمرات وبشر الصابرين ( 155 ) الذين إذا أصابتهم مصيبة قالوا إنا لله وإنا إليه راجعون ( 156 ) أولئك عليهم صلوات من ربهم ورحمة وأولئك هم المهتدون ( 157 ) )

Dan sungguh Kami akan menguji kalian dengan

1. rasa takut,
2. kelaparan,
3. kekurangan harta,
4. kehilangan jiwa (kematian),
5. kekurangan buah-buahan,

Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang bersabar, yaitu orang-orang yang ketika tertimpa mushibah mereka mengatakan :

sesungguhnya kami milik Alloh dan sesungguhnya kami hanya kembali kepadaNya, mereka adalah orang-orang yang memperoleh pengampunan dan kasih sayang dari tuhannya dan mereka adalah golongan yang mendapat petunjuk

———————————————————————
Taqwa, Tawakkal dan Dzikrul maut

ﻋَﻠَﻴْﻚَ ﺑِﺘَﻘْﻮَﻯ ﺍﻟﻠﻪِ ﺇِﻥْ ﻛُﻨْﺖَ ﻏَﺎﻓِﻼً # ﻳَﺄْﺗِﻴْﻚَ ﺑِﺎﻟْﺄَﺭْﺯَﺍﻕِ ﻣِﻦْ ﺣَﻴْﺚُ ﻻَﺗَﺪْﺭِﻱْ

Bertakwalah kepada Allah jika kamu lalai
Niscaya dia memberimu rezeki dari jalan yang tidak kamu ketahui

ﻓَﻜَﻴْﻒَ ﺗَﺨَﺎﻑُ ﺍﻟْﻔَﻘْﺮَ ﻭَﺍﻟﻠﻪُ ﺭَﺍﺯِﻗًﺎ # ﻓَﻘَﺪْ ﺭَﺯَﻕَ ﺍﻟﻄَّﻴْﺮَ ﻭَﺍﻟْﺤُﻮْﺕَ ﻓِﻰ ﺍﻟْﺒَﺤْﺮِ

Bagaimana kamu takut kefakiran padahal Allah pemberi
rezeki
Dia memberi rezeki kepada burung dan ikan di laut bahari

ﻭَﻣَﻦْ ﻇَﻦَّ ﺃَﻥَّ ﺍﻟﺮِّﺯْﻕَ ﻳَﺄْﺗِﻲْ ﺑِﻘُﻮَّﺓٍ # ﻣَﺎ ﺃَﻛَﻞَ ﺍﻟْﻌُﺼْﻔُﻮْﺭُ ﺷَﻴْﺌًﺎ ﻣَﻊَ ﺍﻟﻨَّﺴْﺮِ

Barangsiapa menyangka bahwa kekuatan mendatangkan
rezeki
Tentu burung pipit kalah dengan burung elang tidak mendapat
rezeki

ﺗَﺰُﻭْﻝُ ﻋَﻦِ ﺍﻟﺪُّﻧْﻴَﺎ ﻓَﺈِﻧَّﻚَ ﻻَ ﺗَﺪْﺭِﻱْ # ﺇِﺫَﺍ ﺟَﻦَّ ﻋَﻠَﻴْﻚَ ﺍﻟﻠَّﻴْﻞُ ﻫَﻞْ ﺗَﻌِﻴْﺶُ ﺇِﻟَﻰ ﺍﻟﻔﺠﺮ

Kamu pasti akan meninggalkan dunia dan kamu tidak mengetahui
Apabila malam tiba apakah kamu akan tetap hidup sampai
besok pagi

ﻓَﻜَﻢْ ﻣِﻦْ ﺻَﺤِﻴْﺢٍ ﻣَﺎﺕَ ﻣِﻦْ ﻏَﻴْﺮِ ﻋِﻠَّﺔٍ # ﻭَﻛَﻢْ ﻣِﻦْ ﺳَﻘِﻴْﻢٍ ﻋَﺎﺵَ ﺣِﻴْﻨًﺎ ﻣِﻦَ
ﺍﻟﺪَّﻫْﺮِ

Berapa banyak orang sehat yang meninggal tanpa sakit lagi
Berapa banyak orang sakit yang tetap hidup bertahun-tahun lagi

ﻭَﻛَﻢْ ﻣِﻦْ ﻓَﺘًﻰ ﺃَﻣْﺴَﻰ ﻭَﺃَﺻْﺒَﺢَ ﺿَﺎﺣِﻜًﺎ # ﻭَﺃَﻛْﻔَﺎﻧُﻪُ ﻓِﻰ ﺍﻟْﻐَﻴْﺐِ ﺗُﻨْﺴَﺞُ ﻭَﻫْﻮَ ﻻَ
ﻳَﺪْﺭِﻱْ

Berapa banyak anak muda yang tertawa-tawa ketika sore dan pagi
Padahal kain kafannya sedang dijahit sedang dia tidak menyadari

ﻓَﻤَﻦْ ﻋَﺎﺵَ ﺃَﻟْﻔًﺎ ﻭَﺃَﻟْﻔَﻴْﻦِ # ﻓَﻼَ ﺑُﺪَّ ﻣِﻦْ ﻳَﻮْﻡٍ ﻳَﺴِﻴْﺮُ ﺇِﻟَﻰ ﺍﻟْﻘَﺒْﺮِ

Barangsiapa dapat hidup seribu atau dua ribu tahun lagi
Ia akan mesti akan mendatangi kubur dan itu sudah pasti

{Syair Imam Syafi'i}

Wallohu a'lam bis shawab
Hisaban Pertama di Akhirat

عن أَبي هُريْرةَ رضي اللَّه عنهُ قالَ : قال رسولُ اللَّهِ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم : «إِنَّ أَوَّل ما يُحاسبُ بِهِ العبْدُ يَوْم القِيامةِ منْ عَملِهِ صلاتُهُ ، فَإِنْ صَلُحت ، فَقَدْ أَفَلحَ وَأَنجح ، وإن فَسدتْ ، فَقَدْ خَابَ وخَسِر ، فَإِنِ انْتقَص مِنْ فِريضتِهِ شَيْئاً ، قال الرَّبُّ ، عَزَّ وجلَّ : انظُروا هَلْ لِعَبْدِي منْ تَطَوُّع ، فَيُكَمَّلُ بها ما انْتَقَص مِنَ الفَرِيضَةِ ؟ ثُمَّ تكونُ سَائِرُ أَعمالِهِ عَلى هذا » رواه الترمذي

Dari Abu Hurairah رضي اللَّه عنهُ berkata : "Rasulullah صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم. bersabda yang maksudnya :

"Sesungguhnya pertama-tama amalan yang seseorang itu dihisab dengannya ialah shalatnya, maka jikalau baik shalatnya itu, sungguh-sungguh berbahagialah dan beruntunglah ia dan jikalau rusak , sungguh-sungguh menyesal dan merugilah ia. jikalau seseorang itu ada kekurangan dari sesuatu amalan wajibnya, maka Tuhan Azzawajalla berfirman:

"Periksalah olehmu semua - hai malaikat, apakah hambaKu itu mempunyai amalan yang sunnah." Maka dengan amalan yang sunnah itulah ditutupnya kekurangan amalan wajibnya, kemudian cara memperhitungkan amalan-amalan lainnya itupun seperti cara memperhitungkan amalan shalat ini."

Diriwayatkan oleh Imam Turmudzi

*ASH-SHOFWAH AL-MALIKIYYAH*
Katakan yang benar meski kamu tidak menyukainya.

Jangan biarkan nafsumu mengalahkan jiwamu!

Orang yang tidak jernih hatinya pasti akan membenarkan orang yang salah karena dia terlanjur mencintainya dan akan menyalahkan orang yang benar karena dia membencinya.

Jernihkanlah hati ajak akal sehat untuk berfikir, agar yang benar terlihat benar walaupun kau membencinya dan yang salah terlihat salah, meskipun kau mencintainya.

 Allah Ta’ala berfirman:

وَالَّذِينَ يُؤْذُونَ الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ بِغَيْرِ مَا اكْتَسَبُوا فَقَدِ احْتَمَلُوا بُهْتَانًا وَإِثْمًا مُّبِينًا

“Dan orang-orang yang menyakiti orang-orang mu’min dan mu’minat tanpa kesalahan yang mereka perbuat, maka sesunguhnya mereka telah memikul kebohongan dan dosa yang nyata” [Al-Ahzab : 58]

Semoga Allah memberi kita hidayah dan taufiq-Nya.
TIADA GUNA ILMU YANG TINGGI BILA TANPA AKHLAK

Ilmu apapun yang dipelajari tidak akan bermanfaat bila tanpa akhlak yang mulia. Tanpa akhlak, ilmu bukan hanya berbahaya untuk dirinya tapi juga berbahaya bagi yang lain.
Sungguh ironis jika orang berilmu tak memiliki akhlak!

Mereka lebih mengutamakan kecerdasaan keilmuan tanpa berfikir apa akan terjadi dengan ilmunya bila tanpa akhlak!
Ulama yang sholeh berkata:
تعلم الأدب قبل أن تتعلم العلم

“Pelajarilah adab sebelum mempelajari suatu ilmu.”
Kenapa sampai para ulama mendahulukan mempelajari adab? Para ulama menjawab :
بالأدب تفهم العلم

“Dengan mempelajari adab, maka engkau jadi mudah memahami ilmu.”
Ibnul Mubarak (ra) berkata:

تعلمنا الأدب ثلاثين عاماً، وتعلمنا العلم عشرين

“Kami mempelajari masalah adab itu selama 30 tahun sedangkan
kami mempelajari ilmu selama 20 tahun.”

Mudah-mudahan bermanfaat untuk kita renungi bersama.
SETIAP SAAT DAN SETIAP TEMPAT HARUS ADA MANFAAT


عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم: مِنْ حُسْنِ إِسْلاَمِ الْمَرْءِ تَرْكُهُ مَا لاَ يَعْنِيْهِ
حديث رواه الترمذي وغيره هكذا

Terjemah hadits :
Dari Abu Hurairah radhiallahunhu dia berkata : Rasulullah SAW bersabda :

Merupakan tanda baiknya Islam seseorang, dia meninggalkan sesuatu yang tidak berguna baginya .

(Hadits riwayat Turmuzi dan lainnya)

Pelajaran:

1. Termasuk sifat-sifat orang muslim adalah dia menyibukkan dirinya dengan perkara-perkara yang mulia serta menjauhkan perkara yang hina dan rendah.

2. Pendidikan bagi diri dan perawatannya dengan meninggalkan apa yang tidak bermanfaat didalamnya.

3. Menyibukkkan diri dengan sesuatu yang tidak bermanfaat adalah kesia-siaan dan merupakan pertanda kelemahan iman.

4. Anjuran untuk memanfaatkan waktu dengan sesuatu yang manfaatnya kembali kepada diri sendiri bagi dunia maupun akhirat.

5. Ikut campur terhadap sesuatu yang bukan urusannya dapat mengakibatkan kepada perpecahan dan pertikaian diantara manusia.
UKURAN KEKUATAN ISLAM PADA SUATU GENERASI

Al-Imam Ibnu 'Aqil Al-Hanbali rahimahullaah berkata :

"إذا أردتَ أن تعلم محلَّ الإسلام من أهل الزمان فلا تنظرْ إلى زحامهم في أبواب الجوامع، ولا ضجيجِهم في الموقف بلبَّيْكَ، وإنما انظرْ إلى مواطأتهم أعداءَ الشريعة

🎍 [الآداب الشرعية ١/ ٢٩٩ ، غذاء الألباب شرح منظومة الآداب ١/ ٢٠٧]

Apabila Anda ingin mengetahui posisi Islam pada suatu generasi, maka janganlah melihat desak-desakan mereka di pintu-pintu masjid jamik dan kegaduhan mereka dengan suara labbaik di tempat wuquf. Tapi lihatlah kesepakatan (kekompakan) mereka terhadap orang-orang yang memusuhi syari'ah.

Maksud dari maqolah diatas adalah ramainya acara-acara ibadah seperti shalat Jumat, ibadah haji, istighatsah, ziarah wali dan semacamnya, tidak dapat dijadikan barometer kuat tidaknya keislaman suatu generasi. Akan tetapi kuat tidaknya keislaman suatu generasi hanya dapat dilihat dari sikap mereka terhadap orang-orang yang memusuhi syari'at.

Apabila mereka sepakat membiarkan dan mentolerir segala bentuk penyimpangan lebih lebih penistaan terhadap agama dan simbol simbolya berarti keislaman mereka lemah.

Semoga Allah memberi pertolongan-Nya kepada Islam dan seluruh kaum muslimin.

(مَتَىٰ نَصْرُ اللَّهِ ۗ أَلَا إِنَّ نَصْرَ اللَّهِ قَرِيبٌ)

   ***   ***   ***   ***   ***   ***   ***   ***

اللهم أعز الإسلام والمسلمين * وأهلك الكفرة والمبتدعة والرافضة والمشركين *

اللهم انتصر لنا انتصارك لأحبابك على أعدائك ، آمين

📚 Referensi
🔸 Al-Adab As-Syar'iyah, Ibnu Muflih Al-Hambali Juz 1 Hal. 299

🔸 Ghidzaul Albab Syarah Mandhumatil Adab, As-Safarini Al-Hambali, Juz 1 Hal. 207

🎍 Semoga Bermanfaat.
________________
4 MACAM TAKDIR

Dalam syarah kitab hadist Arbain Nawawi diterangkan bahwa takdir Allah swt itu ada empat macam:

1. Takdir yang ada di ilmu Allah. Takdir ini tidak mungkin dapat berubah, sebagaimana Nabi Muhammad saw bersabda:

لاَيَهْلِكُ اللهُ إلاَّ هَالِكًا

“Tiada Allah mencelakakan kecuali orang celaka, yaitu orang yang telah ditetapkan dalam ilmu Allah Taala bahwa dia adalah orang celaka.”

2. Takdir yang ada dalam Lauhul Mahfudh. Takdir ini mungkin dapat berubah, sebagaimana firman Allah dalam surat ar-Ra’du ayat 39 yang berbunyi:

يَمْحُو اللهُ مَا يَشَاءُ وَيُثْبِتُ وَعِنْدَهُ أُمُّ الكِتَابِ.

“Allah menghapuskan apa yang Dia kehendaki dan menetapkan apa yang dikehendaki, dan di sisi-Nyalah terdapat Ummul Kitab (Lauhul Mahfudz).”

Dan telah diriwayatkan dari Ibnu Umar, bahwa beliau mengucapkan dalam doanya yaitu “Ya Allah jika engkau telah menetapkan aku sebagai orang yang celaka maka hapuslah kecelakaanku, dan tulislah aku sebagai orang yang bahagia“.

3. Takdir dalam kandungan, yaitu malaikat diperintahkan untuk mencatat rizki, umur, pekerjaan, kecelakaan, dan kebahagiaan dari bayi yang ada dalam kandungan tersebut.

4. Takdir yang berupa penggiringan hal-hal yang telah ditetapkan kepada waktu-waktu yang telah ditentukan. Takdir ini juga dapat diubah sebagaimana hadits yang menyatakan: “Sesungguhnya sedekah dan silaturrahim dapat menolak kematian yang jelek dan mengubah menjadi bahagia.” Dalam salah satu hadits Nabi Muhammad saw pernah bersabda,

إنَّ الدُّعَاءَ وَالبَلاَءَ بَيْنَ السَّمَاءِ والاَرْضِ يَقْتَتِلاَنِ وَيَدْفَعُ الدُّعَاءُ البَلاَءَ قَبْلَ أنْ يَنْزِلَ.

“Sesungguhnya doa dan bencana itu diantara langit dan bumi, keduanya berperang; dan doa dapat menolak bencana, sebelum bencana tersebut turun.”

Referensi :
Kitab Madza Fi Sya’ban karya As-Sayyid Dr. Muhammad Alawi Al Maliki
Keindahan Wudhu

عن أبي هريرةَ رضي اللَّه عنه أَنَّ رسولَ اللَّهِ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم قال : « إِذا تَوَضَّأَ العبدُ المُسلِم
 أَوِ المؤْمِنُ
 فَغَسل وجهَهُ خَرجَ مِنْ وَجهِهِ كلُّ خطِيئَة نَظَر إِلَيْهَا بِعيْنيْهِ مع الماءِ أَوْ معَ آخرِ قَطْرِ الماءِ ، فَإِذا غَسل يديهِ ، خَرج مِنْ يديهِ كُلُّ خَطيئَةٍ كانَ بطَشَتْهَا يداهُ مَعَ المَاءِ أَوْ مع آخِر قَطْرِ الماءِ ، فَإِذا غَسلَ رِجَليْهِ ، خَرَجَتْ كُلُّ خَطِيئَةٍ مَشَتها رِجلاه مع الماءِ أَوْ مَع آخرِ قَطرِ الماءِ ، حتى يخرُجَ نَقِيًّا مِن الذُّنُوبِ »رواه مسلم

Dari Abu Hurairah رضي اللَّه عنه bahawasanya Rasulullah صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم bersabda:
"Apabila seseorang hamba yang Muslim atau mu'min itu berwudhu', lalu ia membasuh mukanya, maka keluarlah dari muka-nya itu semua kesalahan yang disebabkan ia melihat padanya dengan kedua matanya dan keluarnya ialah beserta air atau beserta titisan air yang terakhir. Jikalau ia membasuh kedua tangannya, maka keluarlah dari kedua tangannya itu semua kesalahan yang dilakukan oleh kedua tangannya beserta air atau beserta titisan air yang terakhir. Selanjutnya apabila ia membasuh kedua kakinya, maka keluarlah semua kesalahan yang dijalankan oleh kedua kakinya beserta air atau beserta titisan air yang terakhir, sehingga akhirnya keluarlah ia dalam keadaan suci dari semua dosa." (Riwayat Muslim)

*ASH-SHOFWAH AL-MALIKIYYAH*
DOA MUSTAJAB - DIKALA MERASA GALAU DAN SEDIH TAK MENENTU

اللَّهُمَّ إِنِّي عَبْدُكَ وَابْنُ عَبْدِكَ وَابْنُ أَمَتِكَ نَاصِيَتِي بِيَدِكَ مَاضٍ فِيَّ حُكْمُكَ عَدْلٌ فِيَّ قَضَاؤُكَ أَسْأَلُكَ بِكُلِّ اسْمٍ هُوَ لَكَ سَمَّيْتَ بِهِ نَفْسَكَ أَوْ أَنْزَلْتَهُ فِي كِتَابِكَ أَوْ عَلَّمْتَهُ أَحَدًا مِنْ خَلْقِكَ أَوْ اسْتَأْثَرْتَ بِهِ فِي عِلْمِ الْغَيْبِ عِنْدَكَ أَنْ تَجْعَلَ الْقُرْآنَ رَبِيعَ قَلْبِي وَنُورَ صَدْرِي وَجِلَاءَ حُزْنِي وَذَهَابَ هَمِّي

Allaahumma innii 'abduka wabnu 'abdika wabnu amatik, naashiyatii biyadik, maadlin fiyya hukmuk, 'adlun fiyya qadlaa'uk, as-aluka bikullismin huwa laka, sammaita bihi nafsaka, au anzaltahuu fii kitaabika, au 'allamtahu ahadan min khalqika, awis ta'tsarta bihii fii 'ilmil ghaibi 'indaka, an taj'alal Qur'aana rabii'a qalbii wanuura shadrii wajalaa'a huzni wa dzahaaba hammii

Artinya: "Ya Allah, sesungguhnya aku adalah hamba-Mu, anak hamba laki-laki-Mu, dan anak hamba perempuan-Mu. Ubun-ubunku berada di tangan-Mu. Hukum-Mu berlaku pada diriku. Ketetapan-Mu adil atas diriku. Aku memohon kepada-Mu dengan segala nama yang menjadi milik-Mu, yang Engkau namakan diri-Mu dengannya, atau Engkau turunkan dalam Kitab-Mu, atau yang Engkau ajarkan kepada seorang dari makhluk-Mu, atau yang Engkau rahasiakan dalam ilmu ghaib yang ada di sisi-Mu, agar Engkau jadikan Al-Qur'an sebagai penyejuk hatiku, cahaya bagi dadaku dan pelipur kesedihanku serta pelenyap bagi kegelisahanku."

Doa di atas didasarkan pada hadits dari Abdullah bin Mas'ud radliyallah 'anhu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Tidaklah seseorang tertimpa kegundahan dan kesedihan lalu berdoa (dengan doa di atas) . . . melainkan Allah akan menghilangkan kesedihan dan kegelisahannya serta menggantikannya dengan kegembiraan.

Ibnu Mas'ud berkata, "Ada yang bertanya, 'Ya Rasulallah, bolehkah kita mempelajarinya?' Beliau menjawab, 'Ya, sudah sepatutnya orang yang mendengarnya untuk mempelajarinya'." (HR. Ahmad dalam Musnadnya)
6 SIFAT ORANG YANG BERIMAN

ﻗَﺪْ ﺃَﻓْﻠَﺢَ ﺍﻟْﻤُﺆْﻣِﻨُﻮﻥَ() ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﻫُﻢْ ﻓِﻲ ﺻَﻠَﺎﺗِﻬِﻢْ ﺧَﺎﺷِﻌُﻮﻥَ () ﻭَﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﻫُﻢْ ﻋَﻦِ ﺍﻟﻠَّﻐْﻮِ ﻣُﻌْﺮِﺿُﻮﻥَ
() ﻭَﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﻫُﻢْ ﻟِﻠﺰَّﻛَﺎﺓِ ﻓَﺎﻋِﻠُﻮﻥَ () ﻭَﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﻫُﻢْ ﻟِﻔُﺮُﻭﺟِﻬِﻢْ ﺣَﺎﻓِﻈُﻮﻥَ () ﺇِﻟَّﺎ ﻋَﻠَﻰ ﺃَﺯْﻭَﺍﺟِﻬِﻢْ
ﺃَﻭْ ﻣَﺎ ﻣَﻠَﻜَﺖْ ﺃَﻳْﻤَﺎﻧُﻬُﻢْ ﻓَﺈِﻧَّﻬُﻢْ ﻏَﻴْﺮُ ﻣَﻠُﻮﻣِﻴﻦَ () ﻓَﻤَﻦِ ﺍﺑْﺘَﻐَﻰ ﻭَﺭَﺍﺀَ ﺫَﻟِﻚَ ﻓَﺄُﻭﻟَﺌِﻚَ ﻫُﻢُ ﺍﻟْﻌَﺎﺩُﻭﻥَ
() ﻭَﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﻫُﻢْ ﻟِﺄَﻣَﺎﻧَﺎﺗِﻬِﻢْ ﻭَﻋَﻬْﺪِﻫِﻢْ ﺭَﺍﻋُﻮﻥَ () ﻭَﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﻫُﻢْ ﻋَﻠَﻰ ﺻَﻠَﻮَﺍﺗِﻬِﻢْ ﻳُﺤَﺎﻓِﻈُﻮﻥَ ()
ﺃُﻭﻟَﺌِﻚَ ﻫُﻢُ ﺍﻟْﻮَﺍﺭِﺛُﻮﻥَ () ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﻳَﺮِﺛُﻮﻥَ ﺍﻟْﻔِﺮْﺩَﻭْﺱَ ﻫُﻢْ ﻓِﻴﻬَﺎ ﺧَﺎﻟِﺪُﻭﻥَ ()

Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman ,(yaitu)

1. orang-orang yang khusyu’ dalam shalatnya

2. orang-orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan
perkataan) yang tiada berguna

3. orang-orang yang
menunaikan zakat

4. orang-orang yang menjaga
kemaluannya, kecuali terhadap istri-istri mereka, maka sesungguhnya mereka
dalam hal ini tiada tercela, barang siapa yang mencari
di balik itu maka mereka itulah orang-orang yang
melampaui batas

5. orang-orang yang memelihara
amanat-amanat (yang dipikulnya) dan janjinya

6. orang-orang yang memelihara shalatnya.

 Mereka itulah orang yang mewarisi  (yakni) yang akan mewarisi
syurga Firdaus.Mereka kekal di dalamnya.

(QS.  AL-MUKMINUN 23 : 1 - 11)
Doa Agar Setiap Urusan Berakhir Dengan Baik

Sahabat Busr bin Abi Artha'ah radhiallahu'anhu pernah mendengar Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam pernah berdoa: /allahumma ahsin 'aaqibatanaa fil umuuri kulliha wa ajirnaa min khizyid dunyaa wa 'adzaabil aakhiroh

Sahabat Busr bin Abi Artha’ah radhiallahu’anhu pernah mendengar Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam pernah berdoa:



اللَّهمَّ أحسِنْ عاقبتَنا في الأمورِ كلِّها ، وأجِرْنا من خِزيِ الدُّنيا وعذابِ الآخرةِ

/allahumma ahsin ‘aaqibatanaa fil umuuri kulliha wa ajirnaa min khizyid dunyaa wa ‘adzaabil aakhiroh/

“Ya Allah, jadikan segala urusan kami berakhir dengan baik. Dan lindungi kami dari bencana dunia dan azab akhirat”

[HR. Ahmad IV/181, Al Haitsami dalam Majma’ Az Zawaid XX/178 berkata: ‘Para periwayat hadits ini adalah orang-orang yang terpercaya’]
MENCINTAI HABAIB/DZURIYAH RASULULLAH SAW MAKA AKAN DICINTAI OLEH RASULULLAH SAW

Dikisahkan dizaman Al Imam Al Qutub Al Habib Ali Bin Muhammad Bin Husein Al Habsyi (Shohibul Simtud Dhuror), Beliau hendak akan berziarah kemakam Zambal (Tarim Hadromaut), ketika beliau Habib Ali Al Habsyi berziarah, beliau melihat dimakam tersebut telah kosong (Ruh para Auliya) yang biasa pada hadir setiap yang hendak akan berziarah, beliau Habib Ali Al Habsyi pun balik kerumah.

Keesokan harinya beliau berziarah kembali, dan beliau bertemu dengan Sayyidina Al Faqihil Muqoddam Muhammad Bin Ali Ba’alawi, dan Habib Ali Al Habsyi bertanya kepadanya:"Wahai Imam Faqihil Muqoddam, kemana engkau, dan para auliya lainnya ketika kemarin aku berziarah ?,
Engkau dan yang lainnya tidak ada ?"

Imam Faqihil Muqoddam pun menjawab:"Ya Habib kemarin aku & para wali yang lain, diperintah Rasulullah SAW untuk mensholati jenazah ditanah Jawa".

Habib Ali pun bertanya:"Ya Faqih jenazah siapa yang engkau dan wali yang lain mensholatinya ditanah Jawa tersebut, apakah beliau seorang Habaib atau Ahlul Bait?".

Imam Faqihil Muqoddam pun menjawab:"Bukan !!! beliau bukan Habaib atau Ahlu Bait Rasulullah SAW beliau adalah seorang pedagang yang setiap berdagang membantu Habaib (Dzuriyyah Rasul SAW) dengan membawakan dagangannya Habaib dan menata dagangan Habib tersebut dll sebelum orang itu menata daganganya sendiri (setiap hari). Oleh karena itulah Rasulullah SAW mencintainya, hingga aku & wali yang lain diperintahkan untuk mensholati jenazahnya".

Allahumma Sholli Wassalim Wabaarik ‘Alaih.

Inilah yang disebut mencintai orang yang dicintai. Dengan kita mencintai para Dzuriyah Rasul SAW maka akan dicintai RASULULLAH SAW

Waktu itu ibarat pedang bermata ganda, bisa mendatangkan kebahagiaanmu dan bisa pula menjadi bumerang yang mendatangkan kesengsaraanmu.

Imam Asy-Syafi'i rahimahullah menyebutkan sebuah perkataan :

الْوَقْتُ سَيْفٌ فَإِنْ لَمْ تَقْطَعْهُ قَطَعَكَ، وَنَفْسُكَ إِنْ أَشْغَلْتَهَا بِالْحَقِّ وَإِلاَّ اشْتَغَلَتْكَ بِالْبَاطِلِ

"Waktu ibarat pedang, jika engkau tidak menebasnya maka ialah yang akan menebasmu. Dan jiwamu jika tidak kau sibukkan di dalam kebenaran maka ia akan menyibukkanmu dalam kebatilan"

(Madaarijus Saalikiin 3/129).
Jalan wushul kepada Alloh menurut Syekh Zaenuddin

ولكل واحدهم طريق من طرق  يختاره فيكون من ذا واصلا
كجلوسه بين الانام مربيا  
وككثرة الاوراد
كالصوم
الصلا
وكخدمة للناس
والحمل الحطب   لتصدق بمحصل متمولا

Dan bagi setiap salah seorang dari mereka itu mempunyai Jalan dari jalan-jalan untuk menuju Alloh. yang dia memilihnya sehingga dia menjadi orang yang sampai kepada Alloh, seperti :

1. Duduk mendidik umat manusia (ngaji)
2. Memperbanyak wirid (dzikir)
3. Puasa
4. Sholat
5. Berkhidmah (berbakti) kepada manusia
6. Membawa kayu bakar untuk disedekahkah

[Kitab Hidayatul Adzkiya halaman 13]

WASIAT AL IMAM AL ARIF BILLAH AL QUTHB AL HABIB ABDULLAH BIN HUSAIN BIN THOHIR

(Salah satu Guru Besar Al Imam Al Quthbil Wujud Al Habib Ali bin Muhammad Al Habsyi)

YANG MAHIR DALAM ILMU ZOHIR DAN BATIN
.

أُوصِيكـمُ يا معشـرَ الإخـوانِ = عليـكُـمُ بطـاعـةِ الدَّيـانِ

AKU WASIATKAN KEPADA KAMU WAHAI SAUDARA SEKALIAN, HENDAKLAH KAMU MENTAATI ALLAH
.
إيَّاكُـمُ أن تُهمِلـوا أوقـاتَكـم = فتَنْدمـوا يومـاً على ما فـاتَكم

JANGANLAH KAMU MEMBUANG WAKTUMU
KAMU AKAN MENYESAL DENGAN WAKTU YANG KAMU SIA-SIAKAN

وإنَّـما غَنيـمـةُ الإنســان = شبابُـه والخُسـرُ في التَّـوانـي

DAN SESUNGGUHNYA KEBERUNTUNGAN MANUSIA
ADALAH WAKTU MUDANYA,DAN KERUGIANNYA JIKA MENANGGUHKAN WAKTU

ما أحسـنَ الطاعـاتِ لِلشُبَّـانِ = فاسعَـوا لِتقـوى اللهِ يـا إخواني

ALANGKAH BAIKNYA KETAATAN KETIKA MUDA, MAKA SEGERALAH BERTAQWA KEPADA ALLAH WAHAI SAUDARAKU

وأعمِـروا أوقـاتَكم بالطـاعـه = والذِّكـر كـلَّ لحظـةٍ وساعـه

ISILAH WAKTU-WAKTUMU DENGAN KETAATAN, DAN BERZIKIRLAH SETIAP DETIK DAN SAAT

فمَـن تَفُتْـهُ ساعـةٌ من عُمـرِهِ = تكُـن عليـه حسـرةً في قـبرهِ

MAKA BARANGSIAPA YANG TERLEPAS SATU SAAT DARI WAKTUNYA [ LALAI ] AKAN JADI SATU PENYESALAN DI DALAM KUBURNYA
KHASIAT SURAT QURAISY (LI'ILAA FI QURAISY)

Didalam kitab "Kaifa Takunu Ghaniyyan" al-Habib Sa'ad Muhammad Bin Alwi al-Aidrus berkata :

 "سورة (قريش) من قرأها زال همه وحزنه ووسوسته ومن قرأها على مطعوم أذهب الله مضرته". ( كيف تكون غنيا ص ٣٦)

"Barang siapa yang membaca surat (Quraisy)maka akan hilang kesusahan dan rasa was-wasnya.
Dan barang siapa yang membacanya pada makanan maka Allah ﷻ akan menghilangkan mudarat-nya(bagi tubuh manusia)".

📢 Catatan Sahabat :
Sering kali kita khawatir dan cemas serta takut setiap ada hidangan baik makanan atau minuman ;
Minum kopi khawatir sakit magh, makan sate kambing khawatir darah tinggi,minuman manis khawatir diabetes.dan lain sebagainya.
Sekarang kita tidak perlu was-was dan khawatir lagi, selama apa yang kita makan dan minum tidak secara berlebihan.

وَّكُلُوْا وَاشْرَبُوْا وَلَا تُسْرِفُوْا  ۚ  اِنَّهٗ لَا يُحِبُّ الْمُسْرِفِيْنَ
"makan dan minumlah, tetapi jangan berlebihan.."
(QS. Al-A'raf: Ayat 31)

والله أعلم.....

•═══════◎❅◎❦۩❁۩❦◎❅◎═══════•
Doa Supaya Tetap Mendirikan Solat

رَبِّ اجْعَلْنِي مُقِيمَ الصَّلَاةِ وَمِنْ ذُرِّيَّتِي ۚ رَبَّنَا وَتَقَبَّلْ دُعَاءِ

"Wahai Tuhanku, jadikanlah daku orang yang mendirikan sembahyang dan demikianlah juga zuriat keturunanku. Wahai Tuhan kami, perkenankanlah doa permohonanku."

[Surah Ibrahim: Ayat 40]
KEUTAMAAN MENGUNJUNGI ORANG SAKIT

Mengunjungi dan menjenguk orang sakit merupakan kewajiban setiap muslim, Apakah itu tetangga, kerabat dekat, sahabat dan lain sebagainya.

Menjenguk orang sakit termasuk amal shaleh yang paling utama yang dapat mendekatkan kita kepada Allah Ta’ala, kepada ampunan, rahmat dan Surga-Nya.

⁠Mengunjungi orang sakit merupakan perbuatan mulia, dan terdapat keutamaan yang agung, serta pahala yang sangat besar, dan merupakan salah satu hak setiap muslim terhadap muslim lainnya.

Rasulullah صلى الله عليه و سلم bersabda:

إِذَا عَادَ الرَّجُلُ أَخَاهُ الْمُسْلِمَ مَشَى فِيْ خِرَافَةِ الْجَنَّةِ حَتَّى يَجْلِسَ فَإِذَا جَلَسَ غَمَرَتْهُ الرَّحْمَةُ، فَإِنْ كَانَ غُدْوَةً صَلَّى عَلَيْهِ سَبْعُوْنَ أَلْفَ مَلَكٍ حَتَّى يُمْسِيَ، وَإِنْ كَانَ مَسَاءً صَلَّى عَلَيْهِ سَبْعُوْنَ أَلْفَ مَلَكٍ حَتَّى يُصْبِحَ.

“Apabila seseorang menjenguk saudaranya muslim (yang sedang sakit), maka (seakan-akan) dia berjalan sambil memetik buah-buahan Surga sehingga dia duduk, apabila sudah duduk maka diturunkan kepadanya rahmat dengan deras. Apabila menjenguknya di pagi hari maka tujuh puluh ribu malaikat mendo’akannya agar mendapat rahmat hingga waktu sore tiba. Apabila menjenguknya di sore hari, maka tujuh puluh ribu malaikat mendo’akannya agar diberi rahmat hingga waktu pagi tiba.”
(HR. at-Tirmidzi, Ibnu Majah dan Imam Ahmad).

Dan, hendaknya orang yang membesuk mendoakan orang yang sakit:

لاَ بَأْسَ طَهُورٌ اِ نْ شَآ ءَ اللّهُ

“Tidak mengapa, semoga sakitmu ini membersihkanmu dari dosa-dosa, Insya Alloh.” (HR. al-Bukhari).

Atau doa:

أَسْأَلُ اللَّهَ العَظِيمَ رَبَّ الْعَرْشِ الْعَظِيْمِ أَنْ يَشْفِيَكَ

“Aku memohon kepada Allah Yang Maha Agung, agar menyembuhkan penyakitmu.” (HR. at-Tirmidzi, dan Abu Daud)

Wallahu A'laam Bis Shawab
__________
من مراتب البر العالية بالوالدين : .....

Dari kedudukan berbakti yg tinggi kepada orang tua : .......

 أن لا تخبرهما بهمومك وأحزانك، إلا عند الضرورة؛

Janganlah engkau kabari keduanya dg kesumpekan dan kesedihan-kesedihanmu, kecuali dalam keadaan darurat;

 لأنهما سيحزنان أضعاف ما تحزنه أنت.

Karna keduanya akan sangat sedih melebihi kesedihanmu.

جاء رجل إلى النبي صلى الله عليه وسلم يطلب البيعة على الهجرة وقال : ما جئتك حتى أبكيت والدي، فقال : إرجع إليهما فأضحكهما كما أبكيتهما.

Datang seseorang kepada Nabi صلى الله عليه وسلم meminta di baiat untuk hijrah dan dia berkata : aku tidak datang kepadamu kecuali aku membuat menangis orang tuaku, Nabi menjawab : kembalilah ke orang tuamu dan buatlah mereka tertawa sebagaimana kamu telah membuat mereka menangis.

Yaa Allah selalu senangkan orang tua kami dan jangan buat mereka sedih karna kami....

الحقير أحمد زين العارف
*Diantara tanda-tanda Allah ridho dan mencintai hambanNYA*
=============

1. Allah memberikan taufiq kepada hambanya untuk senantiasa melaksanakan kebaikan dan terus menambah kebaikannya

ثانياً: توبة الله تعالى على عبده، فيوفقه إلى التوبة،قال سبحانه:إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ التَّوَّابِينَ [البقرة:222]. قال الغزالي : معناه أنه إذا أحبه الله تاب عليه قبل الموت.

2. Allah memberikan hidayah untuk bisa bertaubat.Imam Al-Ghozali berkata : Allah SWT ketika mencintai hambaNYA,maka Allah menerima taubat hambanya sebelum wafat

ثالثاً: حفظه لعبده في جوارحه وتوفيقه لكل خير، فعن أبي هريرة رضي الله عنه قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: يقول الله تعالى: ولا يزال عبدي يتقرب إلى بالنوافل حتى أحبه، فإذا أحببته كنت سمعه الذي يسمع به وبصره الذي يبصر به، ويده التي يبطش بها ورجله التي يمشي بها. الحديث رواه البخاري.

3.Allah senantiasa menjaga seluruh anggota badan hambaNYA baik lahir dan bathin dari berbuat ma'siyat.

رابعاً: يجعل محبته في قلوب أوليائه، ويكسبه رضا الخلق عنه، ففي الصحيحين عن أبي هريرة رضي الله عنه قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: إذا أحب الله تعالى العبد، نادى جبريل: إن الله تعالى يحب فلاناً فأحببه، فيحبه جبريل، فينادي في أهل السماء،إن الله يحب فلاناً فأحبوه، فيحبه أهل السماء، ثم يوضع له القبول في الأرض.إلى غير ذلك من علامات رضا الله على عبده

4. Allah SWT menanamkan kecintaan pada kekasih-kekasihNYA untuk mencintai dan ridho padanya.Dalam shohih bukhori,Diriwayatkan oleh Abi Hurairoh ra,Rosulullsh SAW bersabda :Ketika Allah mencintai hambaNYA,maka Jibril as menyeru : Sesungguhnya Allah telah mencintai si pulan,maka aku pun mencintai si pulan,Maka malaikat-malaikat langitpun berkata : Sesungguhnya Allah telah mencintai si pulan,maka cintailah si pulan.Maka ahli samaa pun mencintai si pulan.Demikian pula di bumi.
Di antara keutamaan surat Al-Kahfi adalah jika sepuluh ayat pertama itu dihafal.
Apa keutamaannya?

Dari Abu Darda’ radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ حَفِظَ عَشْرَ آيَاتٍ مِنْ أَوَّلِ سُورَةِ الْكَهْفِ عُصِمَ مِنَ الدَّجَّالِ

“Siapa yang menghafal sepuluh ayat pertama dari surat Al-Kahfi, maka ia akan terlindungi dari Dajjal.” (HR. Muslim no. 809)

Bacaan Surat Al Kahfi ayat  1-10

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

Dengan nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.


اَلحَمدُ لِلّٰهِ الَّذيْٓ اَنزَلَ عَلىٰ عَبدِهِ الْكِتٰبَ وَلَم يَجعَلْ لَهٗ عِوَجًا ۜ ١

1. Segala puji bagi Allah yang telah menurunkan Kitab (Al Quran) kepada hamba-Nya dan Dia tidak menjadikannya bengkok,*


قَيِّمًا لِّيُنذِرَ بَأْسًا شَديْدًا مِّنْ لَّدُنْهُ وَيُبَشِّرَ الْمُؤْمِنِيْنَ الَّذيْنَ يَعمَلُوْنَ الصّٰلِحٰتِ اَنَّ لَهُمْ اَجْرًا حَسَنًا ۙ٢

2. sebagai bimbingan yang lurus, untuk memperingatkan akan siksa yang sangat pedih dari sisi-Nya dan memberikan kabar gembira kepada orang orang mukmin yang mengerjakan kebajikan bahwa mereka akan mendapatkan balasan yang baik,


مَّاكِثيْنَ فيْهِ اَبَدًا ۙ٣

3. mereka kekal di dalamnya untuk selama lamanya.


وَّيُنْذِرَ الَّذِيْنَ قَالُوا اتَّخَذَ اللّٰهُ وَلَدًا ۖ٤

4. Dan Dia memperingatkan kepada orang yang berkata, "Allah mengambil seorang anak."


مَّا لَهُم بِهٖ مِنْ عِلْمٍ وَّلَالِاٰبَآئِهِمْۗ كَبُرَتْ كَلِمَةً تَخْرُجُ مِنْ اَفْوَاهِهِمْ ۗ اِنْ يَّقوْلُوْنَ اِلَّا كَذِبًا ٥

5. Mereka sama sekali tidak mempunyai pengetahuan tentang hal itu, begitu pula nenek moyang mereka. Alangkah jeleknya kata kata yang keluar dari mulut mereka; mereka hanya mengatakan (sesuatu) kebohongan belaka.


فَلَعَلَّكَ بَاخِعٌ نَّفْسَكَ عَلٰٓى اٰثَارِهِمْ اِنْ لَّمْ يُؤْمِنُوْا بِهٰذَا الْحَدِيْثِ اَسَفًا ٦

6. Maka barangkali engkau (Muhammad) akan mencelakakan dirimu karena bersedih hati setelah mereka berpaling, sekiranya mereka tidak beriman kepada keterangan ini (Al Quran).


اِنّا جَعَلْنَا مَا عَلَى الْاَرْضِ زِيْنَةً لَّهَا لِنَبْلُوَهُمْ اَيُّهُمْ اَحْسَنُ عَمَلًا ٧

7. Sesungguhnya Kami telah menjadikan apa yang ada di bumi sebagai perhiasan baginya, untuk Kami menguji mereka, siapakah di antaranya yang terbaik perbuatannya.


وَاِنّا لَجٰعِلوْنَ مَا عَلَيْهَا صَعِيْدًا جُرُزًا ۗ٨

8. Dan Kami benar benar akan menjadikan (pula) apa yang di atasnya menjadi tanah yang tandus lagi kering.

اَمْ حَسِبْتَ اَنَّ اَصْحٰبَ الْكَهْفِ وَالرَّقِيْمِ كَانُوْا مِنْ اٰيٰتِنَا عَجَبًا ٩

9. Apakah engkau mengira bahwa orang yang mendiami gua, dan (yang mempunyai) raqim* itu, termasuk tanda tanda (kebesaran) Kami yang menakjubkan?


اِذْ اَوَى الفِتْيَةُ اِلَى الْكَهْفِ فَقَالُوْا رَبَّنَآ اٰتِنَا مِنْ لَّدُنْكَ رَحْمَةً وَّهَيِّئْ لَنَا مِنْ اَمْرِنَا رَشَدًا ١٠

10. (Ingatlah) ketika pemuda pemuda itu berlindung ke dalam gua lalu mereka berkata, "Ya, Tuhan kami. Berikanlah rahmat kepada kami dari sisi-Mu dan sempurnakanlah petunjuk yang lurus bagi kami dalam urusan kami."

MAKNA TASAWWUF, SALIK & SUFI.

ILMU TASAWWUF
Adalah ilmu dzouq (rasa). Sesiapa
yang merasai dan mengalaminya
sendiri akan faham dan
mengetahuinya. Untuk mengetahui
perlulah memasuki dan
menggembara pada jalan kerohanian
yang dibimbing oleh guru mursyid
yang kamil mukammil yang sudah
merasai hakikat, ma'rifat. Juga ilmu
mendidik dan mensucikan hati dari
perkara yang menghijabkan diri
dengan ALLAH SWT. Tujuan
pelajarinya hanya kerana ALLAH SWT.
Ilmu ini juga dikenali sebagai ilmu
ihsan.
SALIK
Adalah seorang murid yang berjalan
dalam jalan kerohanian yang telah
berbaiah dengan guru mursyidnya
dalam tempoh tariqoh. Salik masih
lagi dalam keadaan tidak suci dari
tarikan nafsu. Tetapi salik boleh
ditarbiah oleh mursyid sekiranya dia
ghaflah (lalai) dalam perjalanannya.
Dia akan diuji disetiap perjalanan
yang dia lalui. Ujian itu tidak lain
tidak bukan, hanyalah untuk
mendekatkan diri dia pada ALLAH
SWT.

SUFI
Menurut Sheikh Abu Al-Abbas Al-
Mursi ialah perkataan sufi yang
terbentuk daripada empat huruf
iaitu sod, waw, fa, ya; Huruf sod
bererti shabruhu (kesabarannya),
shidquhu (kejujurannya), dan
shafa'uhu (kesuciannya). Huruf waw
bererti wajduhu (kerinduannya),
wudduhu (kecintaannya), dan
wafa'uhu (kesetiaannya). Huruf fa
bererti fadquhu (kehilangannya),
faqruhu (kepapaannya) dan fana'uhu
(kefanaannya). Huruf ya adalah huruf
nisbat. Apabila semua sifat itu telah
sempurna pada diri seseorang, dia
layak untuk menghadap ke hadirat
Tuhannya (ALLAH SWT). Mereka sufi
tidaklah berjalan seorang diri tanpa
bimbingan gurunya tapi dari
bimbingan guru mursyid yang kamil
mukammil dan semuanya dengan
izin ALLAH SWT.

Wallahu a'lam.
.
#Kajian_Sufi
اللّٰه

SATU TUJUAN HIDUP BAGAIMANA MENDAPATKAN RIDHO ALLOH

Orang-orang yang sibuk menggapai Ridho Allah semata dalam hidupnya sangat meyakini bahwa hanya Allah sajalah yang patut di jadikan prioritas utama kecintaan, kepatuhan dan rasa takut. Mereka berusaha untuk selalu mendahulukan Allah dalam setiap gerak-gerik hidupnya. Mereka sangat benci menyekutukan atau menduakan apalagi men-tigakan Allah, Rabbul’aalamiin. Sebab mereka sangat yakin bahwa Allah sajalah Raja di langit dan Raja di bumi. Sehingga dalam menyerahkan kecintaan, kepatuhan atau rasa takut kepada selain Allah mereka tidak akan pernah mau menyetarakan apalagi mendahulukan selain Allah. Sikap mereka kepada para pemimpin dan pembesar dunia adalah sikap yang sangat proporsional. Mereka hanya mau mentaati pemimpin yang senantiasa mengajak kepada meraih Ridho Allah juga. Namun bila pemimpin yang ada malah mengalihkan mereka dari mengejar Ridho Allah, maka bagi orang-orang mukhlis Ridho Allah jauh lebih utama didahulukan.

Alhabib 'Umar Bin Hafidz memberikan nasehat yang bermanfaat untuk kita semua ketika di Malaysia, Beliau berpesan:

لا تحمل هم الدنيا فإنها لله ، ولاتحمل همَّ الرزق فإنه من الله ، ولاتحمل هم المستقبل فإنه بيد الله .. فقط احمل همًا واحدًا : كيف ترضي الله
"Janganlah kamu menanggung kebingungan dunia karena itu urusan Allah, Janganlah kamu menanggung kebingungan rezeki karena itu dari Allah, Janganlah kamu menanggung kebingungan masa depan karena itu kekuasaan Allah.
Yang harus kamu tanggung adalah satu kebingungan, yaitu Bagaimana Allah SWT Ridho' kepadamu...."

Orang-orang yang telah menjadikan Ridho Allah semata sebagai tujuan hidupnya tidak mungkin dapat disimpangkan dari jalan yang benar.  Mereka tidak mempan di-iming-imingi dengan kenikmatan apapun di dunia ini. Sebab mereka sangat yakin bahwa kenikmatan jannah (surga) yang Allah janjikan bagi mereka tidak bisa disetarakan apalagi dikalahkan oleh kenikmatan duniawi bagaimanapun bentuknya.

Harta, tahta maupun wanita tidak mungkin mereka dahulukan daripada kenikmatan ukhrawi surgawi yang Nabi Muhammad shallallahu ’alaih wa sallam sendiri gambarkan sebagai berikut:

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ اللَّه
 أَعْدَدْتُ لِعِبَادِي الصَّالِحِينَ مَا لَا عَيْنٌ رَأَتْ
وَلَا أُذُنٌ سَمِعَتْ وَلَا خَطَرَ عَلَى قَلْبِ بَشَرٍ

Dari Abu Hurairah ia berkata: Rasulullah shallallahu ’alaih wa sallam bersabda: Allah berfirman: “Aku telah sediakan untuk hamab-hambaKu yang sholeh apa-apa yang tidak pernah mata memandangnya, dan tidak pernah telinga mendengarnya dan tidak pernah terbesit di dalam hati manusia.” ( HR Bukhari)

Sekarang tentukanlah tujuan hidupmu!
Apa yang akan kamu pilih setelah ini?

MINUM SAMBIL DUDUK

Sayidina Abu Hurairah radiyallahu anhu telah mendengar Rasulullah salallahu alaihi wasallam bersabda :

١٧٥ -  لاَ يَشْرَبَنَّ أَحَدٌ مِنْكُمْ قَائِمًا

“Sungguh janganlah salah seorang dari kamu minum sambil berdiri.” (HR Muslim)

Inilah sunnah yg kian ditinggalkan yakni minum dalam keadaan duduk. Pada akhir zaman ini diberi 100 pahala syahid bagi yang menghidupkan satu sunnah Nabi Salallahu alaihi wasallam.
أهل بيت المصطفی الطهر ، هم أمان الأرض فالدکر

Keluarga nabi yg suci. Mereka itu pengaman bumi, maka ingatlah..

رب فانفعنا ببرگتهم ، واهدناالحسنی بحرمتهم

Ya Allah, dengan barokah mereka, berilah kami kemanfaatan. Dan dengan kehormatan mereka, tunjukkan kami kepada kebaikan

وأمتنا فی طريقتهم ، ومعافاة من الفتن

Dan wafatkanlah kami di jalan mereka, dan selamat dari segala fitnah
APA SEBENARNYA YANG ANDA CARI?

Kekayaan yang berlimpah ruah, harta yang tidak terhingga, uang dan kendaraan yang banyak?
Apakah jika telah memiliki itu semua, hati akan menjadi tenang?
Jiwamu menjadi tenteram?

Dalam fikiran kita, kenikmatan itu hanya berbentuk materi, harta dan tahta. Hingga kita banyak melupakan yang sebenarnya kenikmatan yang indah yang sering kita lalaikan untuk mensyukurinya.

Anak-anak yang lucu, Istri yang menyenangkan, teman-teman yang baik, keluarga yang sehat. Memandang, melihat dan berkumpul dengan mereka sambil bersenda gurau, duduk tersenyum dan berbagi cerita, bukankah hal itu juga menyenangkan jiwa.

Saudara-saudariku,
Jika anda hari ini merasa aman atau tenteram, tubuh anda sehat wal 'afiyat, serta makanan hari ini telah tersedia, maka apakah lagi yang anda cari…?
Karena Itulah sebagian  puncak kebahagiaan yang banyak hilang dan dikejar banyak orang, bahkan kebanyakan orang-orang kaya, orang-orang yang tenar, masih mencari-carinya.

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

مَنْ أَصْبَحَ مِنْكُمْ آمِنًا فِي سِرْبِهِ مُعَافًى فِي جَسَدِهِ عِنْدَهُ قُوْتُ يَوْمِهِ ، فَكَأَنَّمَا حِيْزَتْ لَهُ الدُّنْيَا بِحَذَافِيْرِهَا

"Barang siapa diantara kalian yang tatkala di pagi hari merasa aman/tenang, tubuhnya sehat, dan ia sudah memiliki makanan untuk hari tersebut maka seakan-akan dunia seluruhnya telah dikumpulkan untuknya" (HR Al-Bukhari)

Beratkah kita bersyukur kepada Allah Ta'ala?
Beratkah kita mengucapkan "Alhamdulillah..." ?
Ketika rezeki lagi seret dan penghidupan lagi sempit, ada baiknya kita menambahkan doa keluar rumah dengan doa yang diajarakan oleh Rasulullah SAW sebagaimana diriwayatkan oleh Ibnu Umar RA sebagai berikut.

بِسْمِ اللهِ عَلَى نَفْسِي وَمَالِي وَدِيْنِيْ. اَللَّهُمَّ رَضِّنِيْ بِقَضَائِكَ، وَبَارِكْ لِيْ فِيْمَا قُدِّرَ لِيْ حَتَّى لَا أُحِبَّ تَعْجِيْلَ مَا أَخَّرْتَ وَلَا تَأْخِيْرَ مَا عَجَّلْتَ


Bismillâhi ‘ala nafsî wa mâlî wa dînî. Allâhumma radhdhinî bi qadhâ’ika, wa bârik lî fîmâ quddira lî hattâ lâ uhibba ta‘jîla mâ akhkharta, wa lâ ta’khîra mâ ‘ajjalta.

Artinya, “Dengan nama Allah yang menguasai diri, harta, dan agamaku. Tuhanku, kondisikan batinku agar rela menerima ketentuan-Mu. Berkatilah aku pada semua yang ditakdirkan untukku sehingga aku enggan menyegerakan apa yang Kautunda dan enggan menunda apa yang Kausegerakan.”

Dengan doa ini, kita berharap kepada Allah untuk membuka pintu-pintu rezeki di luar rumah. Kita juga memohon kepada-Nya untuk memberikan ketenteraman batin kita di tengah kondisi kritis dalam hal finansial.

Aamiin ya Alloh
KITAB AS SYAMAIL KARYA IMAM TURMUDZI bil ikhtishor

45. BUDI PEKERTI RASULULLOH

عن عائشة، أنها قالت: «لم يكن رسول الله صلى الله عليه وسلم فاحشا ولا متفحشا ولا صخابا في الأسواق، ولا يجزىء بالسيئة السيئة، ولكن يعفو ويصفح».

“Rasulullah shollallohu alaihi wasallam bukanlah orang yang keji, beliau tidak membiarkan kekejian, tiada

mengeluarkan suara keras di pasar-pasar dan tidak membalas kejahatan orang lain dengan kejahatan. Beliau suka memaafkan dan berjabat tangan.”

(Diriwayatkan oleh Muhammad bin Basyar, dari Muahammad bin Ja’far, dari Syu’bah, dari Abi Ishaq, dari Abi `Abdullah al Jadali, yang bersumber dari `Aisyah r.a.)

عن عائشة، قالت: «ما ضرب رسول الله صلى الله عليه وسلم بيده شيئا قط إلا أن يجاهد في سبيل الله، ولا ضرب خادما أو امرأة».

“Rasulullah shollallohu alaihi wasallam tidak pernah memukul sesuatu dengan tangannya, kecuali tatkala beliau berjihad fi sabilillah. Beliau pun tidak pernah memukul pembantu dan wanita.”

(Diriwayatkan oleh Harun bin Ishaq al Handzani, dari `Ubadah, dari Hisyam bin `Urwah, dari bapaknya, yang bersumber dari `Aisyah r.a.)

عن محمد بن المنكدر قال: سمعت جابر بن عبد الله يقول: «ما سئل رسول الله صلى الله عليه وسلم شيئا قط فقال: لا».

“Aku mendengar Jabir bin `Abdullah r.a. berkata: `Tak pernah kudengar Rasulullah shollallohu alaihi wasallam dimintai sesuatu, kemudian beliau berkata “tidak”.'

(Diriwayatkan oleh Muhammad bin Basyar, dari `Abdurrahman bin Mahdi, dari Sufyan,yang bersumber dari Muhammad bin al Munkadir r.a.)

عن أنس بن مالك قال: «كان النبي صلى الله عليه وسلم لا يدخر شيئا لغد».

“Nabi shollallohu alaihi wasallam. tidak menyimpan sesuatu untuk hari esok.”

(Diriwayatkan oleh Qutaibah bin Sa’id, dari Ja’far bin Sulaiman, dari Tsabit, yang bersumber dari Anas bin Malik r.a.)

عن عائشة: «أن النبي صلى الله عليه وسلم كان يقبل الهدية ويثيب عليها»

“Sesungguhnya Nabi shollallohu alaihi wasallam menerima hadiah dan membalas hadiah.”

(Diriwayatkan oleh `Ali bin Khasyram dan lainnya, dari `Isa bin Yunus, dari Hisyam bin `Urwah)
Doa dan permohonan ampunan (istighfar) inilah yang paling layak untuk dihadiahkan kepada orang-orang yang telah meninggal dunia. Karena itu kemudian dikatakan bahwa hadiah orang hidup kepada yang meninggal dunia adalah doa dan permohonan ampunan.

هَدَايَا الْأَحْيَاءِ لِلْأَمْوَاتِ الدُّعَاءُ وَالْإِسْتِغْفَارُ


Artinya, “Hadiah orang-orang yang masih hidup kepada orang-orang yang telah meninggal dunia adalah doa dan memintakan ampunan kepada Allah (istighfar) kepada mereka,”

(Lihat Syekh Nawawi Banten, Nihayatuz Zain, Beirut, Darul Fikr, tt, halaman 281).

Dalam sebuah riwayat—sebagaimana dikemukakan Syekh Nawawi Al-Bantani— dikatakan bahwa di dalam kubur, orang yang meninggal dunia seperti orang tenggelam yang meminta pertolongan berupa doa. Ia menanti datangnya doa dari anaknya, saudara, atau temannya. Ketika ia mendapatkannya, maka itu lebih ia sukai ketimbang dunia dengan seluruh isinya.

رُوِيَ عَنِ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم أَنَّهُ قَالَ مَا الْمَيِّتُ فِي قَبْرِهِ إِلَّا كَالْغَريقِ الْمُغَوَّثِ-بِفَتْحِ الْوَاوِ الْمُشَدَّدَةِ أَيْ الطَّالِبِ لِأَنْ يُغَاثَ-يَنْتَظِرُ دَعْوَةً تَلْحُقُهُ مِنِ ابْنِهِ أَوْ أَخِيهِ أَوْ صَدِيقٍ لَهُ فَإِذَا لَحِقَتْهُ كَانَتْ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِنَ الدُّنْيَا وَمَا فِيهَا


Artinya, “Diriwayatkan dari Nabi SAW, beliau bersabda, ‘Tidak ada mayit yang berada dalam kuburnya kecuali ia seperti orang tenggelam yang meminta pertolongan—kal ghariqil mughawwatsdengan diharakati fathah pada huruf wawunya yang bertasdid, yaitu orang yang meminta pertolongan—ia menunggu setetes doa yang yang dikirimkan anaknya, saudara, atau temannya. Karenanya ketika ia mendapatkan doa, maka hal itu lebih ia sukai dibanding dunia dengan seluruh isinya,’”

(Lihat Syekh Nawawi Banten, Nihayatuz Zain, halaman 281).

Doa-doa dalam Kitab Bidayatul Hidayah (buah karya Imam Ghozali)

Doa-doa dalam Kitab Bidayatul Hidayah (buah karya Imam Ghozali)

1.

اللهم إنى أعوذ بك من علم لا ينفع، وقلب لا يخشع، وعمل لا يرفع، ودعاء لا يسمع

Allohumma innii a'udzubika min 'ilmi laa yanfa'u wa qolbin laa yakhsya' wa 'amalin laa yurfa'u wa du'ain laa yusma'u

Artinya:

Ya Alloh, aku berlindung kepadamu dari ilmu yang tak bermanfaat, dari hati yang tidak khusyuk, dari amal yang tak diterima, dan dari doa yang tak didengar."

2.

الحمد لله الذي أحيانا بعدما أماتنا وإليه النشور
أصبحنا وأصبح الملك لله، والعظمة والسلطان لله، والعزة والقدرة لله رب العالمين
أصبحنا على فطرة الاسلام، وعلى كلمة الاخلاص، وعلى دين نبينا محمد صلى الله عليه وسلم، وعلى ملة أبينا إبراهيم حنيفا مسلما وما كان من المشركين

اللّهم بك أصبحنا، وبك أمسينا، وبك نحيا، وبك نموت، وإليك النشور

Alhamdulillahil ladzi ahyaana ba'da maa amaatanaa wailaihin nusuur
Asbahna wa asbahal mulku lillah, wal'udhmamtu was sulthonu lillah, wal 'izzatu wal qudrotu lillahi robbil 'aalamiin
Asbahna 'alaa fitrotil islam , wa 'alaa kalimatil ikhlas, wa 'alaa diini nabiyyinaa muhammad shollallohu 'alaihi wasallam, wa 'alaa millati nabiina ibrohim hanifam muslimaw wamaa kaana minal musyrikin
Allohumma bika ash-bahna, wa bika amsainaa, wa bika nahyaa, wabika namuut, wa ilaukann nusyuur
Allohumma inna nas'aluka angtab'atsana fii hadzal yaumi ila kulli khoir wana'udzubika annajtariha fihi su'an aunajurrohu ila muslimin auyajurrohu ahadun ilaina nas'aluka khoiro hadzal yaum wakhoiro maa fihi wana'udzubika ming syarri hadzal yaum wasyarri maa fihi

Artinya:

Segala puji bagi Alloh yg menghidupkanku kembali setelah mematikanku & kpd Alloh akan bangkit
Kami telah memasuki waktu pagi & kerajaan hanya milik Alloh keagungan & kekuasaan hanya milik Alloh kemuliaan & kekuasaan hanyalah milik Alloh penguasa alam
kami telah memasuki waktu pagi dlm keadaan fitrah islam diatas kalimat ikhlas didlm agamanya Nabi kita Muhammad saw & pada agamanya ayah kita Ibrahim agama yg hanif sbg orang muslim & Nabi Ibrahim itu bukanlah termasuk orang2 yg musyrik.
Ya Alloh dgn rahmat & pertolonganMu kami memasuki waktu pagi & dgn rahmat & pertolonganMu kami memasuki waktu sore, dgn rahmat & pertolonganMu kami hidup & dgn kehendakMu kami mati. Dan kepadaMu kebangkitan bagi semua makhluk.

اللّهم إنا نسألك أن تبعثنا في هذا اليوم إلى كل خير، ونعوذ بك أن نجترح فيه سوءا أو نجره إلى مسلم، أو يجره أحد إلينا؛ نسألك خير هذا اليوم وخير مافيه ونعوذ بك من شر هذا اليوم وشر ما فيه.

Allohumma inna nas'aluka angtab'atsana fii hadzal yaumi ila kulli khoir wana'udzubika annajtariha fihi su'an aunajurrohu ila muslimin auyajurrohu ahadun ilaina nas'aluka khoiro hadzal yaum wakhoiro maa fihi wana'udzubika ming syarri hadzal yaum wasyarri maa fihi

Yaa Alloh kami mohon kepadaMu utk mengutus kpd kami di hari ini kepada semua kebaikan, dan kami memohon perlindungan kepadaMu agar kami tdk melakukan keburukan di hari ini, atau kami menyuruh keburukan kpd orang muslim, atau seseorang menyuruh keburukan kpd kami, kami mohon kebaikannya hari ini dan kebaikan yg yg ada di hari ini, dan kami memohon perlindungan kpd-Mu dari buruknya hari ini dan keburukan yg ada di dalamnya.

3.

باسم الله، أعوذ بالله من الرجس النجس، الخبيث المخبث، الشيطان الرجيم.

" bismillah, audzubillahi minar rijzis najsi , al khobisi al mukhbisi as syaitoonir rojiim "

Artinya:

Dengan meyebut nama Alloh,
aku berlindung kpd Alloh dari kotoran yang najis, yang buruk dan memburukkan yaitu syetan yang terkutuk

4.

غفرانك، الحمدلله الذي أذهب عني ما يؤذيني وأبقى في ما ينفعني.

gufronaka, alhamdulillahil ladzi adzhaba anni maa yu'dziini wa abqoo fii maa yanfa'uni

Artinya:

"kami memohon ampunanmu, segala puji bagi Alloh Dzat yang telah menghilangkan sesuatu yang menyakitkan ku dariku dan dan meninggalkan untukku sesuatu yg memberikan manfaat untukku.
MATERI KHUTBAH JUMAT

2 Mulud 1438

Alloh Barfirman:

وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلا رَحْمَةً لِلْعَالَمِينَ (107) }

 Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam.

Dalam Tafsir Ibnu Katsir :

قَالَ مُسْلِمٌ فِي صَحِيحِهِ: حَدَّثَنَا ابْنُ أَبِي عُمَرَ، حَدَّثَنَا مَرْوَانُ الفَزَاريّ، عَنْ يَزِيدَ بْنِ كَيْسَان، عَنِ ابْنِ أَبِي حَازِمٍ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ: قِيلَ: يَا رَسُولَ اللَّهِ، ادْعُ عَلَى الْمُشْرِكِينَ، قَالَ: "إِنِّي لَمْ أبعَثْ لَعَّانًا، وَإِنَّمَا بُعثْتُ رَحْمَةً"

Imam Muslim mengatakan di dalam kitab sahihnya, telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Umar, telah menceritakan kepada kami Marwan Al-Fazzari, dari Yazid ibnu Kaisan, dari Ibnu Abu Hazim, dari Abu Hurairah yang mengatakan, bahwa pernah dikatakan kepada Rasulullah Saw, "Wahai Rasulullah, berdoalah untuk kebinasaan orang-orang musyrik." Maka Rasulullah Saw. menjawab: Sesungguhnya aku diutus bukan sebagai pelaknat, melainkan aku diutus sebagai pembawa rahmat.

Hadis ini diriwayatkan secara tunggal oleh Imam Muslim.

Dalam hadis lainnya disebutkan:

"إِنَّمَا أَنَا رَحْمَةٌ مُهْدَاةٌ"

Sesungguhnya aku adalah rahmat yang dihadiahkan(kepada kalian).

Dari Ibnu Umar yang mengatakan bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda:

"إِنَّ اللَّهَ بَعَثَنِي رَحْمَةً مُهْدَاةً، بُعثْتُ بِرَفْعِ قَوْمٍ وَخَفْضِ آخَرِينَ"

Sesungguhnya Allah mengutusku sebagai pembawa rahmat yang dihadiahkan, aku diutus untuk mengangkat (derajat) suatu kaum dan merendahkan yang lainnya.

Akhlak Rasululloh
صلى اللّٰه عليه وسلم

Mencerminkan Akhlak Orang yang Beriman

اَلَّذِيْنَ يُحْسِنُوْنَ إِلَى مَنْ أَسَاءَ إِلَيْهِمْ، وَيَصِلُوْنَ مَنْ قَطَعَهُمْ، وَيَعْفُوْنَ عَمَّنْ حَرَمَهُمْ، وَيَأْتَمِنُوْنَ مَنْ خَانَهُمْ، وَيُكَلِّمُوْنَ مَنْ هَجَرَهُمْ، وَيُكْرِمُوْنَ مَنْ أَهَانَهُمْ، وَإِنِّي بِكُمْ لَخَبِيْرٌ.

“Sesungguhnya Orang-orang Beriman (Mukmin) adalah:

1. Mereka berbuat baik kepada orang yang berbuat jahat kepadanya

2. Mereka menyambung tali silaturahmi terhadap orang yang memutuskan silaturahmi dengannya

3. Mereka memaafkan orang yang tidak memberi maaf

4. Mereka menunaikan amanah terhadap orang yang mengkhianatinya

5. Mereka mengajak bicara orang yang tak mau berbicara kepadanya

6. Mereka menghormati orang yang merendahkan dirinya.

--Dikutip dari kitab Al-Mawaizh fi al-Ahadis al-Qudsiyyah, karya Imam Al-Ghazali
Shalawat Habib Ahmad Bin Umar al-Hinduan Ba’alawiy

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، وَأَشْغِلِ الظَّالِمِينَ بِالظَّالِمِينَ وَأَخْرِجْنَا مِنْ بَيْنِهِمْ سَالِمِينَ وَعلَى الِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِين .

ALLOHUMMA SHOLI ALA SAYYIDINA MUHAMMADIN WA ASYGILID DZOLIMIN BIDZOLIMIN WA AKHRIJNA MIN BAINIHIM SALIMIN WA ALA ALIHI WASOHBIHI AJMA'IN

Artinya:

“Ya Allah, berikanlah shalawat kepada pemimpin kami Nabi Muhammad, dan sibukkanlah orang-orang zhalim agar mendapat kejahatan dari orang zhalim lainnya, selamatkanlah kami dari kejahatan mereka.  Dan berilanlah shalawat kepada seluruh keluarga dan para sahabat beliau

Sholawat ‘Umariyah


Teks Sholawat ‘Umariyah adalah sebagai berikut:

يا صاحبي عند کل شدة و يا غياثى عند کل کربة صل علی سيدنا محمد وعلی ال سيدنا محمد واجعل لنا من أمرنا فرجا ومخرجا

Yâ shôhibî ‘ingda kulli syiddatin wa yâ ghiyâtsî ‘ingda kulli kurbatin sholli ‘alâ Sayyidinâ Muhammadin wa ‘alâ âli Sayyidinâ Muhammadin Waj’al lanâ min amirnâ farojân wa makhrojân

Artinya:

Wahai Alloh Dzat yang mendampingiku disaat susah, dan wahai Alloh Dzat yang menolongku di saat bingung, limpahkanlah rahmat kepada junjungan kami Nabi Muhammad saw, dan kepada keluarganya. Jadikanlah seluruh urusan kami menggembirakan dan mendapat jalan keluar terbaik.
Keutamaan Bershalawat di Malam dan Hari Jum’at

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

أَكْثِرُوا عَلَىَّ مِنَ الصَّلاَةِ فِى كُلِّ يَوْمِ جُمُعَةٍ فَإِنَّ صَلاَةَ أُمَّتِى تُعْرَضُ عَلَىَّ فِى كُلِّ يَوْمِ جُمُعَةٍ ، فَمَنْ كَانَ أَكْثَرَهُمْ عَلَىَّ صَلاَةً كَانَ أَقْرَبَهُمْ مِنِّى مَنْزِلَةً

“Perbanyaklah shalawat kepadaku pada setiap Malam dan Hari Jum’at. Karena shalawat umatku akan diperlihatkan padaku pada setiap Malam dan Hari Jum’at. Barangsiapa yang banyak bershalawat kepadaku, dialah yang paling dekat denganku pada hari kiamat nanti.”

(HR. Baihaqi dalam Sunan Al Kubro)
Akhlak Rasululloh
صلى اللّٰه عليه وسلم

Mencerminkan Akhlak Orang yang Beriman

اَلَّذِيْنَ يُحْسِنُوْنَ إِلَى مَنْ أَسَاءَ إِلَيْهِمْ، وَيَصِلُوْنَ مَنْ قَطَعَهُمْ، وَيَعْفُوْنَ عَمَّنْ حَرَمَهُمْ، وَيَأْتَمِنُوْنَ مَنْ خَانَهُمْ، وَيُكَلِّمُوْنَ مَنْ هَجَرَهُمْ، وَيُكْرِمُوْنَ مَنْ أَهَانَهُمْ، وَإِنِّي بِكُمْ لَخَبِيْرٌ.

“Sesungguhnya Orang-orang Beriman (Mukmin) adalah:

1. Mereka berbuat baik kepada orang yang berbuat jahat kepadanya

2. Mereka menyambung tali silaturahmi terhadap orang yang memutuskan silaturahmi dengannya

3. Mereka memaafkan orang yang tidak memberi maaf

4. Mereka menunaikan amanah terhadap orang yang mengkhianatinya

5. Mereka mengajak bicara orang yang tak mau berbicara kepadanya

6. Mereka menghormati orang yang merendahkan dirinya.

--Dikutip dari kitab Al-Mawaizh fi al-Ahadis al-Qudsiyyah, karya Imam Al-Ghazali
Memandang Orang Tua dengan Penuh Cinta

مَا مِنْ رَجُلٍ يَنْظُرُ إِلَى وَجْهِ وَالِدَيْهِ نَظْرَةَ رَحْـمَةٍ إِلاَّ كَتَبَ اللهُ لَهُ بِـهَا حَجَةً مَقْبُوْلَةً مَبْرُوْرَةً

"Tiada seorangpun memandang kepada wajah kedua orang tuanya dengan pandangan yang penuh kasih sayang kecuali Alloh swt menuliskan untuknya pahala haji yang diterima lagi mabrur.”

(HR. Imam Rafi’i, kitab Mukhtarul Ahadits)
MENIRU 40 SIFAT DAN KARAKTER LEBAH

Syeikh Abu Thalib Al-Maki (mualif kitab Quutil Quluub) menerangkan ada 40 sifat dan karakter lebah yang seyogyanya ditiru oleh setiap pribadi muslim.

Sifat dan Karakter lebah yang harus dimiliki setiap mukmin

1. Seandainya semua jenis hewan terbang lainnya berkumpul, lalu mereka bahu-membahu melakukan satu pekerjaan yang biasa dikerjakan oleh lebah, mereka tidak akan sanggup melakukannya. Demikian juga seandainya seluruh manusia non-mukmin bersatu untuk melakukan satu amal yang sepadan dalam kualitas, kadar, dan nilai dengan amal seorang mukmin, niscaya mereka tidak akan sanggup melakukannya.

2. Lebah waspada akan gangguan dan penganiayaan burung, sedangkan ia sendiri tidak pernah mengganggu mereka. Demikian pula halnya dengan seorang mukmin. Meskipun orang-orang mengganggu, menghina, dan menzaliminya, seorang mukmin tidak mau membalas kejahatan mereka.

3. Lebah dianggap kecil dan hina oleh semua jenis burung, tetapi sekiranya mereka tahu apa yang ada di dalam perut lebah dan mencicipinya, niscaya mereka akan memuliakan dan menghormatinya. Demikian juga seorang mukmin. Orang-orang bodoh menganggapnya kecil, rendah, dan hina. Andaikan mereka tahu apa yang ada di dalam hati seorang mukmin berupa keindahan iman, ketulusan, rahasia-rahasia Tuhan, dan sebagainya, pastilah mereka rela menjadi tanah tempat kakinya berpijak atau mengangkatnya di atas kepala mereka.

4. Semua jenis burung hidup untuk diri mereka sendiri, mencari makan dan kebutuhan lainnya hanya untuk diri masing-masing. Lain halnya dengan lebah. Ia hidup untuk sesamanya dan selalu berusaha untuk memenuhi kebutuhan rajanya. Demikian pula halnya dengan seorang mukmin. Di saat semua orang bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup dan kesenangannya sendiri, ia hidup di dunia ini untuk Allah Swt.. Hidupnya ia pergunakan untuk melakukan ketaatan kepada-Nya serta bekerja untuk memenuhi kebutuhan dirinya dan orang lain.
WASIAT KEMENANGAN GURU MULIA DALAM
MENYAMBUT SANG PEMIMPIN AGUNG NABI MUHAMMAD SAW
1438 H.

أوصى العلامة الحبيب عمر بن حفيظ بالإكثار من هذه الصيغة في شهر ربيع الأول، لهذا العام 1438هـ.

Sayyidil Habib Umar bin Hafidz mewasiatkan untuk memperbanyak membaca shalawat ini pada bulan Rabi'ul Awal tahun 1438 H.

*اللَّهُمَّ صَلِّ وسَلِّم وبَارِك عَلى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، الفاتِحِ لِمَا أُغْلِقَ، والخاتِم لِمَا سَبَقَ، نَاصِرِ الحقِّ بَالحَقِّ، والهادي إلى صِرَاطِكَ المُسْتَقِيمِ، صلَّى اللهُ علَيهِ وعَلَى آلِهِ وصحبِهِ، حَقَّ قَدْرِهِ ومِقْدَارِهِ العَظِيم.*

Ya Allah limpahkanlah shalawat dan salam serta keberkahan atas  Nabi kita Muhammad SAW yang dapat membuka sesuatu yang terkunci, penutup dari semua yang terdahulu, penolong kebenaran dengan jalan yang benar, dan petunjuk kepada jalanMu yang lurus.

Semoga Allah mencurahkan shalawat kepada beliau, kepada keluarganya dan kepada semua sahabatnya dengan sebenar-benar kekuasaanNya yang Maha Agung.

لا يَقِلّ عن عشرة آلاف مرة.

Hendaklah dibaca tidak kurang dari 10.000 kali.
jangan menghina ulama

قَالَ عَلَيْهِ السَّلَام (من حقر عَالما فَهُوَ مُنَافِق مَلْعُون فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَة)

Nabi alaihis salaam bersabda :
" barang siapa menghina orang 'alim maka dia orang munafiq, terlaknat di dunia dan akherat "

وَعَن ابْن عَبَّاس رَضِي الله عَنْهُمَا من آذَى فَقِيها فقد آذَى رَسُول الله صلى الله عَلَيْهِ وَسلم وَمن آذَى رَسُول الله صلى الله عَلَيْهِ وَسلم فقد آذَى رَسُول الله صلى الله عَلَيْهِ وَسلم فقد آذَى الله عز وَجل

فَقَالَ تَعَالَى {إِن الَّذين يُؤْذونَ الله وَرَسُوله لعنهم الله فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَة وَأعد لَهُم عذَابا مهينا}

Dari Ibnu Abbas -semoga Allah meridhloi keduanya- :
"  barang siapa menyakiti orang yg sangat 'alim maka dia telah meyakiti Rasululloh shollallohu alaihi wasallam dan barang siapa yg menyakiti Rasululloh shollallohu alaihi wasallam maka dia telah menyakiti Allah azza wajalla "

Allah ta'ala berfirman :
" sesungguhnya orang-orang yang menyakiti Allah dan Rasul-Nya, maka Allah akan melaknati mereka dan menyediakan bagi mereka siksa yang menghinakan.”
(QS. Al-Ahzab:57)

وَقَالَ أَبُو مَنْصُور الثعالبي رَحمَه الله فِي كتاب الفرائد والقلائد لَا يستخف بِالْعلمِ وَأَهله إِلَّا رفيع جَاهِل أَو وضيع خامل

abu manshur ats tsa'alibi -semoga Allah merahmatinya- dalam kitab al faroid wal qolaid berkata :
" tdklah menghina ilmu dan pemiliknya kecuali orang tinggi derajatnya yg bodoh atau orang rendahan yg tdk jelas "

 عَن حُذَيْفَة رَضِي الله عَنهُ أَنه قَالَ إِنَّكُم لن تزالوا بِخَير مَا عَرَفْتُمْ الْحق وَكَانَ الْعَالم فِيكُم غير مستخف بِهِ

dari hudzaifah -semoga Allah meridhloinya- berkata :
" sesungguhnya kalian senantiasa dalam kebaikan selama kalian mengetahui kebenaran dan ada orang 'alim bersama kalian serta kalian tidak merendahkannya."
HORMATILAH GURUMU

Tawadhulah kalian terhadap orang yang mengajari kalian

Sejak dahulu para generasi terbaik umat ini telah mendidik kita bagaimana beradab kepada gurunya, cara memberikan penghormatan dan menghargainya yang patut kita contoh
Sahabat Abu Sa’id Al-Khudri Radhiallahu ‘anhu berkata:

كنا جلوساً في المسجد إذ خرج رسول الله فجلس إلينا فكأن على رؤوسنا الطير لا يتكلم أحد منا

“Saat kami sedang duduk-duduk di masjid, maka keluarlah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam kemudian duduk di hadapan kami. Maka seakan-akan di atas kepala kami terdapat burung. Tak satu pun dari kami yang berbicara” (HR. Bukhari).

Dan dalam sebuah riwayat diceritakan bagaimana seorang sahabat mulia bernama Ibnu 'Abbas yang alim menguasai berbagai bidang ilmu dan juga dikenal sebagai mufassir (ahli ilmu tafsir) Al-Qur'an, pernah suatu hari beliau menuntun tali kendaraan Zaid bin Tsabit al-Anshari (r.a) ada seseorang bertanya dan beliau menjawab :

هكذا أمرنا أن نفعل بعلمائنا

“Seperti inilah kami diperintahkan untuk memperlakukan para ulama kami”.

Dan Imam Ar-Rabi’ bin Sulaiman (salah satu murid Imam As-syafi'i) berkata:

مَا وَاللَّهِ اجْتَرَأْتُ أَنْ أَشْرَبَ الْمَاءَ وَالشَّافِعِيُّ يَنْظُرُ إِلَيَّ هَيْبَةً لَهُ

“Demi Allah, aku tidak berani meminum air dalam keadaan Asy-Syafi’i melihatku karena segan kepadanya”.

Hingga Al Imam As Syafi’i pun dulu saat menceritakan ketika beliau belajar, mengatakan :

كنت أصفح الورقة بين يدي مالك صفحًا رفيقًا هيبة له لئلا يسمع وقعها

“Dulu aku membolak balikkan kertas di depan Imam Malik dengan sangat lembut karena segan padanya dan supaya dia tak mendengarnya”.

Begitulah mereka para Aslafuna sholeh (orang-orang sholeh terdahulu) beradab kepada gurunya, hingga membalikkan kertas saja Imam As-syafi'i dihadapan gurunya beliau sangat menjaga jangan sampai terganggu.
من أكرم عالما فقد أكرمنى ومن أكرمنى فقد أكرم الله ومن أكرم الله فأواه الجنة.

“Barangsiapa memuliakan guru, maka sesunguhnya ia telah memuliakan aku (nabi), dan barangsiapa memuliakan aku (nabi) maka sesungguhnya ia telah memuliakan Allah, dan barangsiapa yang memuliakan Allah, maka surgalah tempatnya kelak.”
[Tanqihul Qoul]

من زار عالما فكأنما زارنى ومن صافح عالما فكأنما صافحنى ومن جلس عالما فكأنما جالسنى فى الدنيا ومن جالسنى فى الدنيا أجلسته معى يزم القيامة.

“Barangsiapa mengunjungi guru, maka ia seperti berkunjung/berziarah kepadaku (nabi), dan barangsiapa bersalaman dengan guru maka ia seperti bersalaman denganku (nabi), dan barangsiapa duduk (berkumpul) dengan guru maka ia seperti duduk (berkumpul) denganku di dunia, dan barang siapa duduk (berkumpul) denganku (nabi) di dunia, maka aku (nabi) akan berkumpul dengannya pada hari kiamat.” [Tanqihul Qoul]

من نظر إلى وجه العالم نظرة ففرح بها خلق الله تعالى من تلك النظرة ملكا يستغفر له إلى يوم القيامة.

“Barangsiapa melihat kepada wajah guru satu pandangan, lalu kemudian ia senang, maka Allah menciptakan dari pandangan itu satu malaikat yang memohonkan ampunan untuknya sampai hari kiamat.” [Tanqihul Qoul]

وَاللَّهِ لَأَنْ يَهْدِيَ اللَّهُ بِهُدَاكَ رَجُلًا وَاحِدًا خَيْرٌ لَكَ مِنْ حُمْرِ النَّعَمِ (ابوا داود)

“Demi Allah sesungguhnya Allah memberi petunjuk kepada seseorang dikarenakan petunjukmu, hal tersebut itu lebih baik bagimu dari pada kendaraan mewah  harta yang berharga.” (HR.Abu Daud)

أَلاَ إِنَّ الدُّنْيَا مَلْعُونَةٌ مَلْعُونٌ مَا فِيهَا إِلاَّ ذِكْرُ اللَّهِ وَمَا وَالاَهُ وَعَالِمٌ أَوْ مُتَعَلِّمٌ. رواه الترمذى

“Ketahuilah ! bahwa sesungguhnya dunia dan segala isinya terkutuk kecuali zikir kepada Allah dan apa yang terlibat dengannya, orang yang tahu (guru) atau orang yang belajar.
[HR. Turmudzi]

Dalam hadis ini ditegaskan bahwa orang yang tahu (guru, pendidik) adalah orang yang selamat dari kutukan Allah. Ini merupakan keutamaan yang sangat berharga.
KEUTAMAAN GURU

Allah subhanahu wata'ala berfirman:

يَرْفَعِ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ ۚ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ

"Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan". (QS. Al-Mujadalah 11)

وقال صلى الله عليه وسلم

Rasululloh sholallohu alaihi wasalam bersabda:

إن الله سبحانه وملائكته وأهل سمواته وأرضه حتى النملة في جحرها حتى الحوت في البحر ليصلون على معلم الناس الخير حديث إن الله وملائكته وأهل السموات وأهل الأرض حتى النملة في جحرها وحتى الحوت في البحر ليصلون على معلم الناس الخير أخرجه الترمذي من حديث أبي أمامة

“Sesungguhnya Allah Yang Maha Suci, malaikatNya dan penghuni langit dan bumiNya sehingga semut di dalam liangnya dan ikan di lautan itu memohonkan rahmat (selain Allah, sedangkan Allah memberikan rahmat) kepada orang yang mengajarkan kebaikan kepada manusia”
[H.R. At Tirmidzi dari Abu Umamah]

أكرموااللمعاء فإنهم عند الله كرماء مكروم.

“Muliakanlah oleh kalian semua para ulama (ahli ilmu), karena sesungguhnya mereka (ulama) itu di sisi Allah SWT adalah orang-orang yang muliadan dimuliakan.”
[Tanqihul Qoul]

من أكرم عالما فقد أكرمنى ومن أكرمنى فقد أكرم الله ومن أكرم الله فأواه الجنة.

“Barangsiapa memuliakan guru, maka sesunguuhnya ia telah memuliakan aku (nabi), dan barangsiapa memuliakan aku (nabi) maka sesungguhnya ia telah memuliakan Allah, dan barangsiapa yang memuliakan Allah, maka surgalah tempatnya kelak.”
[Tanqihul Qoul]
KEDUDUKAN GURU MENURUT RASULULLOH SAW

قال رسول الله إنما أنا مثل الوالد لولده بأن يقصد انقاذهم من نار الآخرة وهو أهم من انقاذ الوالدين ولدهما من نار الدنيا ولذلك صار حق المعلم أعظم من حق الوالدين فإن الوالد سبب الوجود الحاضر والحياة الفانية والعلم سبب الحياة الياقية ولو لا المعلم لانساق ما حصل من جهة الأب إلى الهلاك الدائم

Artinya: Rosululloh SAW. bersabda: “Sesungguhnya Aku laksana orang tua bagi anaknya”, yang mempunyai tujuan menyelamatkan dari api neraka, dan ini lebih penting daripada para orang tua yang menyelamatkan anaknya dari api dunia (ekonomi),

dan dari situ hak pengajar ilmu agama lebih agung daripada kedua orang tua,

karena orang tua sebagai sebab keberadaan anak di dunia fana, sedangkan Ilmu sebab mendapatkan kehidupan kekal (Akhirot), dan andai tidak ada pengajar, maka sesuatu yang timbul dari ayah (meneyelamatkan dari api dunia/ekonomi) akan menggiring pada kerusakan selamanya.
3 HADITS TENTANG FASILITAS MESJID (PESANTREN)

Lampu Penerang dan  Permohonan Ampunan Malaikat

وقال صلى الله عليه وسلم: {مَنْ أَسْرَجَ سِرَاجا في المَسْجِد او المعهدِ بِقَدْرِ مَا يَدُورُ في العَيْنِ لَمْ تَزَلِ المَلاَئِكَةُ تَسْتَغْفِرُ لَهُ مَا دَامَ ذَلِكَ الضَّوْءُ فِي المَسْجِد او المعهدِ}.

Nabi SAW bersabda:
“Barang siapa menyalakan sebuah lampu di masjid atau pesantren seukuran benda yang berputar di mata, maka malaikat akan selalu memohonkan ampunan untuknya selama cahaya tersebut menyinari masjid (pesantren).



Selembar Tikar dan Permohonan Ampunan Malaikat

وقال صلى الله عليه وسلم: {مَنْ بَسَطَ حَصِيرا في المَسْجِدِ  او المعهد لَمْ تَزَلِ المَلاَئِكَةُ تَسْتَغْفِرُ لَهُ مَا دَامَ ذٰلك الحَصِيرُ في المَسْجِدِ او المعهد }.

Nabi SAW bersabda:
“Barang siapa menggelar selembat tikar di masjid atau pesantren, maka malaikat akan selalu memohonkan ampunan untuknya selama tikar tersebut tergelar di masjid (pesantren).”



Kebersihan dan Ampunan Allah SWT

وقال صلى الله عليه وسلم: {مَنْ أَخْرَجَ قَذَرَةً مِنَ المَسْجِدِ او المعهد بِقَدْرِ مَا يَدُورُ في العَيْنِ أَخْرَجَهُ الله تَعَالى مِنْ أعْظَمِ ذُنُوبِهِ}.

Nabi SAW bersabda:
“Barang siapa membersihkan kotoran dari masjid atau pesantren seukuran benda yang berputar di mata, maka Allah akan membebaskan dosa-dosa besarnya.”

Sumber:
Tanqihul Qaulil Hadits karya Syaikh Nawawi Banten Syarh Lubabil Hadits karya Jalaluddin As-Suyuthi.
Ibu, ayah … lewat berbaktipadamu lah jalan menuju surga Alloh.


Dari Abu Hurairah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

« رَغِمَ أَنْفُهُ ثُمَّ رَغِمَ أَنْفُهُ ثُمَّ رَغِمَ أَنْفُهُ ». قِيلَ مَنْ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ « مَنْ أَدْرَكَ وَالِدَيْهِ عِنْدَ الْكِبَرِ أَحَدَهُمَا أَوْ كِلَيْهِمَا ثُمَّ لَمْ يَدْخُلِ الْجَنَّةَ »

“Sungguh terhina, sungguh terhina, sungguh terhina.” Ada yang bertanya, “Siapa, wahai Rasulullah?” Beliau bersabda,

 ”(Sungguh hina) seorang yang mendapati kedua orang tuanya yang masih hidup atau salah satu dari keduanya ketika mereka telah tua, namun justru ia tidak masuk surga.”

(HR. Muslim)

WUDHU

Doa sebelum berwudhu:

اَلْحَمْدُ ِللهِ الَّذِي جَعَلَ اْلمَاءَ طَهُوْرًا


"Alhamdulillahiladzdzii ja'alal maa a thaHuuraa"

Artinya: “Dengan nama Allah yang Maha Pemurah Lagi Maha Penyayang. Segala Puji bagi Allah yang menjadikan air itu suci.”

Doa ketika akan wudhu


اَللهُمَّ اغْفِرْلِى ذَنْبِى وَوَسِّعْ لِى فِىْ دَارِىْ وَبَارِكْ لِىْ فِىْ رِزْقِىْ


ALLOOHUMMAGHFIRLII DZAMBII WA WASSI'LII FII DAARII WA BAARIK LII FII RIZQII

  Artinya :

Ya Allah ampunilah dosa kesalahanku dan berilah keluasaan di rumahku serta berkahilan pada rizqiku

Doa ketika membasuh dua pergelangan tangan

اللَّهُمَّ احْفَظْ يَدَيَّ مِنْ مَعَاصِيكَ كلها

Allohummahfidz Yadayya Min Ma a'syika Kulliha

Artinya:

Ya Allah, peliharalah kedua tanganku daripada melakukan maksiatkepadaMu.

Doa ketika membasuh tangan:


اللَّهُمَّ إِنِّي أّسْأَلُكَ اليُمْنَ وَالبَرَكَةَ , وَ أَعُوْذُ بِكَ مِنَ الشُّؤْمِ وَالهَلَكَةِ


"AlloHumma innii as alukalyumna walbarokata, wa a'uudzubika minasysyu 'mi walHalakah."

Artinya :

“Yaa Allah, aku memohon kepada-Mu keberuntungan dan keberkatan, dan aku berlindung kepada-Mu dari kesialan dan kebinasaan.”

Doa ketika berkumur:

اَللَّهُمَّ اَسْـقِـنِى مِنْ حَوْضِ نَبِيِّكَ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَأْسًا لاَ أَظْمَأُ بَعْدَهُوْ أَبَدًا


"AlloHumma asqini min haudi nabiyyika muhammadin shalallahu 'alaihi wasalam, ka 'san laa adzhma' ba'daHuu a'badaa."

Artinya: “Ya Allah, curahkan segelas air dari telaga Nabimu Muhammad SAW yang tidak akan kehausan setelah itu selama-lamanya.”

Doa ketika memasukkan air ke hidung:


اللَّهُمَّ أَرِحْنِيْ رَائِحَةَالجَنَّةِ

"AlloHumma arihnii roihataljannah."

Artinya :

“Yaa Allah, ciumkanlah kepadaku aroma syurga.”

Doa ketika membasuh muka:

اَللَّهُمَّ بَيِّضْ وَجْهِى يَوْمَ تَبْيَضُّ وُجُوْهٌ وَتَسْوَدُّ وُجُوْهٌ


"AlloHumma bayyid wajHi yauma tabyadhdhu wujuuhu watasaddu wujuuhu."

Artinya:

 “Ya Allah! beri cahaya di wajahku pada hari bercahaya.”

Doa saat mencuci tangan kanan:

اَللَّهُمَّ اَعْطِنِى كِتاَبِى بِيَمِيْنِى وَحَاسِبْنِى حِسَاباً يَسِيْرًا


"AlloHumma a'thini kitaabi biyamiini wahaasibni hisaabayyasiraa."

Artinya:

“Ya Allah
berikanlah kepadaku kitabku dari sebelah kanan dan hitunglah amalanku dengan perhitungan yang mudah.”

Doa saat mencuci tangan kiri:


اَللَّهُمَّ لاَ تُعْطِنِى كِتاَبِى بِشِمَالِيْ وَ لاَ مِنْ وَرَاءِ ظَهْرِىْ


"AlloHumma laa tu'thini kitaabi bi syimaalii walaa miwwaraai dzhaHrii."

Artinya:

“Ya Allah,
aku berlindung denganMu dari menerima kitab amalanku dari sebelah kiri atau dari sebelah belakang.”

Doa saat membasahi rambut di  kepala:

اَللَّهُمَّ حَرِّمْ شَعْرِيْ وَبَشَرِيْ عَلَى النَّارِ وَاَظِلَّنِي تَحْتَ عَرْشِكَ يَوْمَ لاَ ظِلَّ اِلاَّ ظِلُّكَ


"AlloHumma harim sya'rii wabasyarii 'alannari waadzhillanii tahta 'arsyika yauma laa dzhilla illaa dzhiluka."

Artinya:

“Ya Allah, haramkan rambutku dan kulitku dari neraka dan lindungilah aku dari ArsyMu pada hari tidak ada perlindungan kecuali perlindunganMu.”

Doa ketika membasuh telinga kanan:

اَللَّهُمَّ اجْعَلْنِي مِنَ الَّذِيْنَ يَسْتَمِعُوْنَ اْلقَوْلَ فَيَتَّبِعُوْنَ أَحْسَنَهُ


Allohummaj'Alni minalladzina yastami'unal Qoula fayattabi'una ahsanahu

Artinya:

"Ya Allah, jadikanlah aku termasuk orang-orang yang mendengar ucapan yang baik dan mengikuti sesuatu yang terbaik."

Doa membasuh telinga kiri

اَللّهُمَّ أَسْمِعْنِي مُنَادِي الْجَنَّةِ فِي الْجَنَّةِ مَعَ الأَبْرَارِ وَأَعُوْذُ بِكَ مِنَ النَّارِ وَسُوْءِ الدَّارِ

ALLAHUMMA ASMI’NII MUNAADIYAL JANNATI FIIL JANNATI MA’AL ABROORI WA;A’UUDZU BIKA MINANNAARI WA;SUUID DAAR

Ya Allah, jadikanlah kami termasuk golongan orang-orang yang mendengarkan panggilan dari surga didalam surga bersama-sama orang-orang yang baik. Dan aku berlindung kepada-Mu dari neraka dan rumah yang jelek (neraka).

Doa saat membasuh kaki kanan:

  اَللَّهُمَّ ثَبِّتْ قدَمَيَّ عَلَى الصِّرَاطِ يَوْمَ تُثَبِّتُ فِيْهِ اَقْدَامَ عِبَادِكَ الصَالِحِينَ


Allohumma Tsabbit Qodamayya 'Alaas Syirothi yauma tutsabbitu fiihi Aqdama 'ibaadikas shoolihiin

Artinya:

"Ya Allah, tetapkan kedua kakiku di atas titian shirothol mustaqim pada hari dimana kau tetapkan kaki-kaki orang shaleh."

Doa saat membasuh kaki kiri:

اَللَّهُمَّ لَاتَزِلُّ قدَمَيَّ عَلَى الصِّرَاطِ فِي النَّارِ يَوْمَ تَزِلُّ فِيْهِ اَقْدَامُ المُنَافِقِيْنَ وَالمُشْرِكِينَ


Allohumma laa tazillu Qodamayya 'Alaa Syirothi fin naar yauma tazillu fiihi Aqdamul munaafiqiina wal musyrikiina

Artinya:

"Ya Allah, jangan gelincirkan kedua kakiku di atas titian shirothol mustaqim kedalam neraka pada hari dimana engkau gelincirkan kaki-kaki orang-orang munafik dan musyrik."

Doa Sesudah Wudhu

اَشْهَدُ اَنْ لآّاِلَهَ اِلاَّاللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ وَاَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًاعَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللهُمَّ اجْعَلْنِىْ مِنَ التَّوَّابِيْنَ وَاجْعَلْنِىْ مِنَ الْمُتَطَهِّرِيْنَ

ASYHADU ALLAA ILAAHA ILLALLOOHU WAHDAHUU LAA SYARIIKA LAHU WA ASYHADU ANNA MUHAMMADAN 'ABDUHUUWA ROSUULUHUU, ALLOOHUMMAJ'ALNII MINAT TAWWAABIINA WAJ'ALNII MINAL MUTATHOHHIRIINA

 Artinya :

Aku mengaku bahwa tidak ada Tuhan selain Allah Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya, dan aku mengaku bahwa Nabi Muhammad itu adalah hamba dan Utusan Allah. Ya Allah, jadikanlah aku dari golongan orang-orang yang bertaubat dan jadikanlah aku dari golongan orang-orang yang bersuci (sholeh)


Jumat, 02 Desember 2016

Suatu hari ketika sedang berpuasa Sunah, Maruf Al Karkhi rahimahullah berjalan melewati seorang yang membagi bagikan air secara gratis. Dengan suara lantang lelaki itu berkata :
“Semoga Allah merahmati orang yang mau minum air ini”

Mendengar ucapannya, Ma’ruf Al-Karkhi rahimahullah berhenti dan meminum air tersebut.

“Bukankah engkau sedang berpuasa”? Tanya seseorang kepadanya. Benar, tetapi aku berharap mendapat rahmat Allah sebagaimana doa lelaki tersebut. (Abul Qashim “Abdul Karim Bin Hawazin, Ar Risallatul Qusyairiyah, Darul Khair hal 427-428)

Syeikh Ma’ruf Al Karkhi rahimahullah sangat memperhatikan majelis Maulid Nabi. Dalam salah satu nasihatnya, beliau radhiyallahu anhu berkata :

“Barang siapa mempersiapkan makanan, mengumpulkan teman teman, menyalakan lampu, mengenakan pakaian baru , memakan parfum dan menghias dirinya untuk membaca dan mengagungkan mauled rasul, maka kelak di hari kiamat Allah akan mengumpulkan bersama para Nabi, orang orang yang berada dalam barisan pertama. Dia kan ditempatkan di Illiyyin yang tertinggi

-{(Abu Bakar Bin Muhammad Syatha Ad-Dimyathi, I anathuth Thalibin Darul Fikr, juz3, hal 255)}-
NGAJI KITAB DAQOIQUL AKHBAR ( KEADAAN MAKHLUK SESUDAH BANGKIT DARI KUBUR )

NGAJI KITAB DAQOIQUL AKHBAR fiy dzikri al jannati wa al naari


بسم الله الرحمن الرحيم

الباب السادس والعشرون فى ذكر نشورالخلائق من القبر

Keadaan Makhluk Sesudah Bangkit DariKubur

يقالان الخلائق اذا نشروا من القبر يقفونوقوفا على المواضع التى نشروا أربعين سنة لا يأكلون ولا يشربون ولايجلسون

ولايتكلمون. قيل يارسول الله بم يعرف المؤمنين يوم القيامة بعث الله تعالىالخلائق؟قال عليه السلام ان أمة غرّ محجلون من آثر الوضوء

Diberitakan bahwa para makhluk setelah dibangkitkan dari kubur, maka berdirilah mereka dengan tegak pada tempat yang dibentangkan selama 40 tahun, mereka tidak makan, tidak minum,tidak duduk dan tidak bicara. Ditanyakan kepada Rasulullah SAW. :

"Ya Rasulullah, dengan apa orang-orang mukmin bisa diketahui pada hari kiamat?"
Nabi SAW. bersabda : "Sesungguhnya umatku mencorong (bersinar) pergelangan kakinya akibat dari bekas wudhu'."

وفى الخبر اذا كان يوم القيامة بعث الله تعالى الخلائق من قبورهمفاتأتى الملائكة الى قبور المؤمنين ويمسحون الترب عنهم الامواضع سجودهم فلا يذهبمنها ذلك الاثر فينادى المنادى ليس ذلك التراب ترب قبورهم وانما هو تراب محاريب همدعوا ما عليهم حتى يعبروا الصراط ويدخل الجنة حتى ان كل من ينظر اليهم يعلم انهمخدامى وعبادى.

Diberitakan dalam sebuah hadits : Ketika datang hari kiamat, ALLAH membangkitkan para makhluk dari kuburnya. Maka datanglah malaikat pada kubur orang-orang mukmin dan mengusap debu dari kubur mereka, kecuali bekas tempat-tempat sujud mereka, maka tidak hilang usapan tersebut dari kuburanmereka.

Maka terdengarlah nida' (suara) yang memanggil dari hadapan ALLAH SWT. :

"Debu tersebut bukanlah debu dari kuburannya tetapi debu dari mighrab (kiblat) mereka,tinggalkanlah sesuatu pada mereka sehingga mereka melewati Shirath dan mereka masuk ke surga. Maka sesungguhnya setiap orang yang melihat kepada mereka mengerti bahwa mereka adalah khadam (pembantu)-Ku dan hamba-Ku."
KITAB BIDAYATUL HIDAYAH KARYA IMAM AL GHOZZALI


القسم الأول في الطاعات

اعلم أن أوامر الله تعالى فرائض ونوافل؛ فالفرض رأس المال، وهو أصل التجارة وبه تحصل النجاة، والنفل هو الربح وبه الفوز بالدرجات،


A. Bagian Pertama:

Amal-amal Ketaatan

Ketahuilah bahwa perintah Allah ada yang wajib dan ada yang sunah. Yang wajib merupakan harta po­kok. Dia adalah modal perdagangan yang dengannya na bisa selamat. Sementara yang sunah merupakan laba yang dengannya kita bisa meraih derajat mulia.

قال صلى الله عليه وسلم: (يقول الله تبارك وتعالى: (ما تقرب إلي المتقربون بمثل أداء ما افترضت عليهم، ولا يزال العبد يتقرب إلى بالنوافل حتى أحبه، فإذا أحببته كنت سمعه الذي يسمع به، وبصره الذي يبصر به، ولسانه الذي ينطق به، ويده التي يبطش بها، ورجله التي يمشي بها).


Nabi saw. bersabda, "Allah Swt. berfirman, 'Tidaklah orang­-orang mendekatkan diri pada-Ku dengan melaksanakan apa yang Kuwajibkan pada mereka, dan tidaklah se­orang hamba mendekatkan diri padaku dengan amal­-amal sunah, sehingga Aku mencintainya. Jika Aku su­dah mencintainya, maka Aku menjadi telinganya yang mendengar, matanya yang melihat, lidahnya yang ber­bicara, tangannya yang memegang, dan kakinya yang berjalan."
LIMA OBAT HATI MENURUT IMAM NAWAWI

Imam An-Nawawi Ad-Dimasyqi menuturkan:

وأصول ما تداوى به علل النفس خمسة: تخفيف المعدة بقلة طعام والشراب، والالتجاء إلى الله تعالى مما يعرض عند عروضه، والفرار من مواقف ما يخشى الوقوع فيه، ودوام الاستغفار مع الصلاة على النبي صلى الله عليه وآله وسلم آناء الليل وأطراف النهار باجتماع الخاطر وصحبة من يدلك على الله.

Lima obat bagi hati yang sakit adalah

pertama, meringankan beban perut dengan sedikit makan dan minum.

Kedua, berlindung pada Allah SWT dari segala hal yang mengganggu jiwa saat menghadap pada-Nya.

Ketiga, lari dari tempat-tempat yang kita khawatir dosa jika terjatuh ke dalamnya.

Keempat, melanggengkan istighfar serta shalawat kepada Nabi SAW, di siang dan malam hari.

Kelima, bersahabat dengan orang yang menunjukkan jalan pada Allah SWT.

Sholawat Dibulan Shofar

Sholawat mubrom

اللهم صل وسلم علی سيدنا محمد وادفع عنا من البلاء المبرم إنك علی کل شيء قدير

Allohumma sholli wa sallim ‘alâ Sayyidinâ Muhammadin wadfa’ ‘annâ minal balâ-il mubromi innaka ‘alâ kulli syai-ing qodîr

artinya:

Ya Alloh, limpahkanlah rahmat dan keselamatan kepada junjungan kami, Nabi Muhammad saw, dan jauhkan kami dari malapetaka yang sudah ditentukan. Sungguh, Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.
Doa Masuk Rumah Kosong

Rasulullah shallallâhu alaihi wa sallam menganjurkan kita mengucap salam ketika memasuki rumah. Tetapi Rasulullah tetap menganjurkan kita mengucap salam meskipun rumah kita dalam keadaan kosong. Karena boleh jadi ketika seisi rumah keluar, makhluk jenis lain menempati rumah kita. Beginilah bunyi doa Rasulullah memasuki rumah kosong.

السَّلَامُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِ اللهِ الصَّالِحِيْنَ

Assalâmu ‘alainâ wa ‘alâ ‘ibâdillahis sholihîn

Semoga Allah melimpahkan sejahtera-Nya atas kami dan atas hamba-hamba-Nya yang saleh.

(Lihat Muhyiddin Abi Zakariya Yahya bin Syaraf An-Nawawi,Al-Adzkâr, Penerbit Darul Hadits, Kairo, Mesir)
Dari banyak isi Dawuh-Dawuh YAI ASRORI AL ISHAQI Dalam pengajian beliau, terdapat beberapa wasiat atau pesan Beliau yang hampir selalu berulang dan sangat sering di wanti-wanti kan kepada kita.


7 Pesan tersebut di antaranya ialah :

1. Dalam setiap amal ibadah apapun yang kita lakukan marilah didasari dengan selalu "merasa hina" (Baca; APES) di hadapan Allah SWT.

2. Dalam pergaulan dengan sesama marilah kita gunakan “Akhlaqul-Karimah” yang didasari dengan selalu merasa “orang lain lain lebih mulia ketimbang diri kita, dan diri kita lebih hina ketimbang orang lain”.

3. Jadikanlah diri kita sebagai orang yang pandai “bersyukur”

4. Jadikanlah diri kita sebagai orang yang memiliki sifat “Welas Asih”. Artinya, mudah tersentuh hatinya terhadap kesulitan atau derita sesama,

5. Cepat-tanggap dalam membantu atau menolong, meskipun hanya mampu mendoakan.

6. Jadikanlah diri kita sebagai orang yang mudah mengalah.

7. Jadikanlah umur kita ini selalu berisi hal-hal yang bermanfaat
Jangan pernah berbuah dholim terhadap sesama.

Jika kita renungkan, hampir semua persoalan hidup di zaman sekarang ini, Sepertinya berakar atau bersumber dari kurang diterapkannya salah satu atau beberapa pesan Romo Yai.
QOSIDAH BURDAH BAGIAN KE-III


الفصل الثالث : في مدح سيد المرسلين صلى الله عليه وسلم

Bagian ke-III: Pujian kepada nabi shallallahu ‘alaihi wasallam


ظَلَمْتُ سُنّةَ مَنْ أَحْيَا الظَّلَامَ إِلىٰ      ۞     أَنِ اشْتَكَتْ قَدَمَاهُ الضّرّ مِنْ وَرَمِ

Kutinggalkan sunna nabi, yang selalu beribadah menghidupkan gulita malam

Hingga telapak kaki sakit, membengkak karena ibadah malam


وَشَدّ مِنْ سَغَبٍ أَحْشَاءَهُ وَطَوٰى       ۞     تَحْتَ الْحِجَارَةِ كَشْحًا مُتْرَفَ الَدَمِ

Nabi yang begitu hebat, menahan nafsu dan lapar

Mengikatkan batu halus pada perut, karena begitu zuhud kedunyaan


وَرَاوَدَتْهُ الْجِبَالُ الشُّمّ مِنْ ذَهَبٍ      ۞     عَنْ نَفْسِهِ فَأَرَاهَا أَيَّمَا شَمَمِ

Nabi yang ditawarkan gunun emas menjulang tinggi

Namun beliau tolak, dengan bangga perasaan hati


وَأَكَّدَتْ زُهْدَهُ فِيْهَا ضَرُورَتُهُ  ۞     إِنَّ الضَرُورَةَ لَا تَعْدُوْ عَلىَ الْعِصَمِ

Sungguh menambah kezuhud-an nabi, butuh harta namun tidak menerimanya

Meskipun ketika butuh harta, tidaklah merusak nilai kesuciannya


فَكَيْفَ تَدْعُوا إِلَي الدّنْــيـــا ضَرُورَةُ مَنْ  ۞     لَوْلَاهُ لَمْ تَخْرُجِ الدّنْيَا مِنَ العَدَمِ

Bagaimana mungkin nabi nan mulia tertarik kepada kemilau harta dunia

Andaisaja tanpa nabi Muhammad Saw, dunia takkan pernah ada


مُحَمَّدٌ سَيّدُ الْكَوْنَيْنِ وَالثَّقَلَيْـــــــ         ۞     نِ وِالفَرِيقَيْنِ مِنْ عُرْبٍ وَمِنْ عَجَمِ

Dialah Nabi Muhammad Saw, sang penghulu seorang pemimpin baik di dunia dan akhirat

Juga pemimpin jin dan manusia, baik  bangsa arab ataupun ajam[1]

نَبِيّنَا اْلآمِرُ النّاهِي فَلَا أَحَدٌ  ۞     أَبَرَّ فِيْ قَوْلِ لاَ مِنْهُ وَلاَ نَعَمِ

Yaitu nabi kita Rosululloh Muhammad Saw, sang penganjur kebaikan dan pencegah kemungkaran

Tak seorangpun lebih baik daripada Rosululloh Saw, dalam berkata jangan kau lakukan dan ini sangat baik kau kerjakan

هُوَ الْحَبِيْبُ الَّذِيْ تُرْجَى شَفَاعَتُهُ     ۞     لِكُلّ هَوْلٍ مِنَ الْأِهْوَالِ مُقْتَحِمِ

Beliau kekasih Allah ta’ala, yang diharapkan oleh semua insan  syafa’atnya

Dari tiap perkara yang menakutkan yang datang mencekam


دَعَا إِليَ اللهِ فَالْمُسْتَمْسِكُونَ بِهِ       ۞     مُسْتَمْسِكُونَ بِحَبْلٍ غَيْرِ مُنْفَصِمِ

Beliau mengajak menuju keridhaan Allah ta’ala, orang yang berpegang teguh padanya

Berarti ia berpegang pada tali tali yang pasti takkan putus


فَاقَ النَّبِييْنَ فِي خَلْقٍ وَّفِيْ خُلُقٍ       ۞     وَلَمْ يُدَانُـــــــــوْهُ فِي عِلْمٍ وَلاَ كَرَمِ

Beliau melampaui para nabi-nabi terdahulu baik ketampanan ataupun akhlak budi pekerti

Mereka para nabi-nabi terdahulu takkan menyamai Rosululloh Saw, baik dalam ilmu atau kemulian-Nya


وَكُلُّـــــهُمْ مِنْ رَسُولِ اللهِ مُلْتَمِسٌ        ۞     عرْفًا مِنَ البَحْرِ أَوْ رَشْفًا مِنَ الدِّيَمِ

Semua para nabi-nabi terdahulu memohon dari diri Rosululloh Saw

Seciduk lautan ilmunya dan setetes hujan kesantunannya


وَوَاقِفُونَ لَدَيْـــــــــــــــــهِ عِنْدَ حَدِّهِمِ         ۞    مِنْ نُقْطَةِ الْعِلْمِ أَوْ مِنْ شَكْلَةِ الَحِكَمِ

Berdirilah mereka para nabi disisi Rosululloh pada puncak mereka

Mengharap setitik ilmu dan sebaris tanda bunyi huruf dalam hikmah


فَهْوَ الذِّيْ تَمَّ مَعْنَاهُ وَصُـــــــوْرَتُهُ         ۞     ثُمّ اصْطَفَاهُ حَبِيـْـــــــــــــبًا بَــارِئُ النَّسَمِ

Dialah nabi yang sempurna baik batin atau lahirnya

Kemudian Rosululloh Saw, terpilih sebagai kekasih Allah ta’ala, pencipta manusia


مُنَزَّهٌ عَنْ شَرِيكٍ فِيْ مَحَــــــاسِنِهِ         ۞     فَجَوْهَرُ الْحُسْنِ فِيِهِ غَيْرُ مُنْقَسِمِ

Dia sang nabi yang suci dari persamaan dalam segala kebaikan

Inti kebaikan pada diri nabi tak mungkin terbagi

دَعْ مَاادّعَتْهُ النَّصَارٰى فِي نَبِيّهِمِ       ۞     وَاحْكُمْ بِمَا شِئْتَ مَدْحًا فِيْهِ وَاحْتَكِمِ

Tinggalkan tuduhan kaum nasrani, tuduhan yang dilontarkan kepada nabi-nabi mereka

Tetapkanlah untaian pujian kepada nabi pujian apapun yang engkau suka


وَانْسُبْ إِلَي ذَاتِـــــــــــــهِ مَا شِئْتَ مِنْ شَرَفٍ       ۞     وَانْسُبْ إِلىٰ قَدْرُهُ مَا شِئْتَ مِنْ عِظَمِ

Nisbahkan kepada dzat nabi segala kemulian yang engkau kehendaki

Nisbahkan kepada martabat nabi segala keagungan yang engkau kehendaki


فَإِنّ فَضْلَ رَسُـولِ الَّلهِ لَيْسَ لَهُ                  ۞     حَدٌّ فَيُعْرِبَ عَنْهُ نَـــــــــــــــاطِقٌ بِفَـــــمِ

Karena keutamaan Rasulallah Saw, tiada tepi batasnya

Sehingga mengurai mudah terasa, bagi lisan yang berkata


لَوْ نَاسَبَتْ قَدْرَهُ أٰيَــــــــــاتُهُ عِظَمًا         ۞     أَحْيَا أسْمُهُ حِيَ يُدْعٰى دَارِسَ الرِّمَمِ

Andaisaja keagungan mukjizat Rosululloh sama dengan ketinggian derajatnya

Maka dengan sebutan namanya dapat hidupkan orang yang telah hancur tulangnya


لَمْ يَمْتَحِنَّا بِمَا تَعْيَا الْعُقُـــوْلُ بِهِ        ۞     حِرْصًا عَلَيْنَا فَلَمْ نَرْتَـبْ وَلَمْ نَهِمْ

Nabi tidaklah menguji kita dengan apa yang tak terjangkau akal manusia

Karena sangat cintanya kita peroleh cahaya hingga tiada ragu bimbang pada apa yang ia bawa


أَعْيَا الوَرٰى فَهْمَ مَعْنَاهُ فَلَيْسَ يُرٰى     ۞     لِلْقُرْبِ وَالْبُعْدِ فِيـــــــهِ غَيْرَ مُنْفَحِمِ

Seluruh makhluk rapuh, tiada mampu memahami rahasia hakikat kenabian

Takkan melihat dari dekat atau jauh kecuali lemah tak berdaya berdiam diri


كَالشّمْسِ تَظْهَرُ لِلْعَيْنَيْنِ مِنْ بُعُدٍ     ۞    صَغِيــْــــــــــــةً وَتُكِلُّ الطّرْفَ مِنْ أَمَمِ

Kenabian Rosululloh, bagaikan matahari dari jauh tampak kecil pada kedua mata

Padahal mata tiada akan mampu bila berdekatan dengannya

وَكَيْفَ يُدْرِكُ فِي الدّنْيَا حَقِيقَتَهُ        ۞     قَوْمٌنِيَامٌ تَسَلّوْا عَنْهُ بِالْحُلُمِ

Bagaimana diketahui hakikat nabi  semasa dalam dunia

Sedangkan mereka lega jumpa nabi walau dalam sekilas mimpi


فَمَبْلَغُ الْعِلْمِ فِيْـــــــــــهِ أَنّهُ بَشَرٌ           ۞     وَأَنّهُ خَيْـــــــــــرُ خَلْقِ اللَّهِ كُلِّهِمِ

Puncak pengetahuan tentang rosululloh, bahwa sesungguhanya beliau adalah manusia

Dan sesungguhnya beliau sebaik-baik makhluk Alloh Swt, semua tanpa terkecuali


وَكُلُّ أٰيٍ أَتَى الرُّسْلُ الْكِرَامُ بِهَا        ۞     فَإِنّمَا اتَّصَلَتْ مِنْ نُـــــــــوِرِهِ بِهِمِ

Semua ayat, mukjizat yang datang tiba dibawa para rasul mulia

Hanyalah pancaran nur Rasulullah Saw, yaitu nur yang melekat pada para rosul


فَإِنّهُ شَمْسُ فَضْلٍ هُمْ كَوَاكِبُــــهَا        ۞    يُظْهِرْنَ أَنْوَارُهاَ لِلنَّـاسِ فِيْ الظُّلَمِ

Maka sesungguhnya Rosululloh bagaikan mentari dalam keutamaan, sedangkan para nabi bagaikan bintang-bintang-nya

Bintang pantulkan sinar sang surya kepada manusia dalam suasana gelap gulita


حَتَّــــى إِذَا طَلَعَتْ في الْكَـــــــوْنِ عَمَّ هُدَىً        ۞     لِلْعَالَمِيْــــــــنَ وَ أَحْيَتْ سَائِرَ لْأُمَمِ

Sehingga ketika memancarkan nurnya, memberi penerang hidayah

Hidayah bagi seluruh alam, dan menghidupkan segala umat manusia


أَكْرِمْ بِخَلْقِ نَبِيٍ زَانَهُ خُلـُقٌ   ۞     بِالْحُسْنِ مُشْتَمِلٍ بِالْبِشْرِ مُتَّسِمِ

Alangkah mulia budipekerti Rosululloh, yang menghiasi kesempurnaan keanggunan-nya

Keindahan yang dimiliki paras wajahnya tampak berseri


كَالزَّهْرِ فِيْ تَرَفٍ وَالبَدْرِ فِي شَرَفٍ    ۞     وَالبَحْرِ فِي كَرَمٍ وَالدّهْرِ فِي هِمَمِ

Keanggunannya laksana bunga, dan kemuliaannya bagaikan purnama

Kedermawanannya laksana samudera, cita-citanya bagai perjalanan masa

كَأَنّه وَهُوَ فَرْدٌ مِنْ جَلَالَتِــــــــــــــــهِ          ۞     فِي عَسْكِرٍ حِيَنَ تَلْقَــاهُ وَفِي حَشَمِ

Seakan-akan Rosululloh  nabi yang berbeda dari nabi-nabi lainnya dari keagungannya

Di antara para pasukan dan pelayan kala kau jumpa karena dampak keagungannya


كَأَنّمَا اللُّؤْلُؤُ الَكْنُـــــوْنُ فِيْ صَدَفٍ     ۞     مِنْ مَّعْدِنَيْ مَنْطِقٍ مِنْهُ وَمُبْتَسَمِ

Rosululloh bagaikan mutiara yang tersimpan dalam kerangnya

Dikeluarkan dari dua pemikat yaitu ucapan dan senyumnya


لَا طِيْبَ يَعْدِلُ تُرْبًا ضُمَّ أَعْظُمَهُ       ۞     طُوبَ لِمُنْتَشِقٍ مِنْهُ وَمُلْتَثِمِ

Tiada keharuman melebihi tanah buana, tanah yang mengubur jasadnya

Betapa bahagia orang yang mencium dan mengecupnya


Serum Pencerah Wajah Terbaik dari Pond's Indonesia

Assalamu'alaikum,, Hallo cantik,, ada yang baru nih dari pond's yaitu Pond's Bright Beauty Triple Glow Serum dan Triple Glow Se...